CIREBON INSIDER – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tengah bergerak cepat membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih agar sesuai target. Hal itu dalam rangka menyambut peluncuran nasional program kopdes Merah Putih oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 12 Juli 2025.
Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan mengungkapkan, secara simbolik Pemkab Cirebon telah mengawali pembentukan Kopdes Merah Putih di lima desa. Adapun hingga saat ini sudah 22 desa yang membentuk kopdes tersebut.
Agus juga mengatakan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat ekonomi desa. Keberhasilan program Kopdes Merah Putih ini, menurutnya butuh kolaborasi lintas sektor. Tidak bisa cukup mengandalkan kerja pemerintah daerah semata. Selain itu juga dukungan seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga:Gelar HBH di Taman Cirebon Power, PCNU Cirebon Siap Jaga Kondusivitas dan Iklim Investasi di Kabupaten CirebonBawaslu Kota Cirebon Siap Awasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan
Apabila hal itu sudah terjalin solid, Agus optimis program yang digagas pemerintah pusat ini akan mampu menjadi kekuatan baru dalam membangun kemandirian ekonomi desa di Kabupaten Cirebon.
Untuk merealisasikan itu semua, Pemkab Cirebon saat ini berupaya melakukan percepatan pembentukan kopdes di seluruh desa di Kabupaten Cirebon. Ini agar sesuai target waktu yang direncanakan.
Agus juga menjelaskan bahwa setelahnya kopdes terbentuk secara menyeluruh, langkah Pemkab Cirebon selanjutnya akan fokus pada pembangunan dan pengembangan koperasi agar dapat memberikan manfaat ekonomi.
“Kami tidak hanya berhenti pada pembentukan, tapi juga mendorong pengembangan koperasi secara berkelanjutan,” ujarnya dikutip Cirebon Insider dari Antara.
Selain itu dalam upaya mematangkan program Kopdes Merah Putih ini, Agus jua menambahkan, sudah melaksanakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
“Musrenbang itu menjadi forum penting untuk menyusun arah pembangunan daerah yang berpihak pada penguatan ekonomi desa,” ujarnya mengakhiri.***