”Penggunaan robotik dan kecerdasan buatan (AI) mulai menggeser kebutuhan tenaga kerja manusia di lini produksi tertentu. Inilah gelombang baru tantangan struktural ketenagakerjaan di Jabar,” tegas Kim.
Untuk mengantisipasi pergeseran struktural ini, Pemprov Jabar kini fokus melakukan penyesuaian kurikulum vokasi (link and match) agar lulusan baru relevan dengan kebutuhan industri berbasis teknologi tinggi.
Investasi di sektor kendaraan listrik yang mulai masuk ke Jabar menjadi salah satu fokus utama penyesuaian kurikulum.
Baca Juga:Wamenaker Klaim Michelin Batal PHK 280 Karyawan, Tawarkan Pelatihan UlangDampak Adopsi Teknologi Digital Perbankan Potensi PHK Meningkat, OJK: Sudah Diantisipasi
”Pemprov Jabar juga menguatkan dialog sosial melalui LKS Bipartit dan Tripartit untuk menyelesaikan persoalan hubungan industrial secara konstruktif dan mencegah PHK menjadi pilihan pertama,” tutupnya.(*)
