“Kalau ada guru menegur siswanya karena ingin mendidik, lalu malah dilaporkan, saya yang pertama akan maju membela Bapak Ibu. Guru harus dilindungi,” tegasnya disambut tepuk tangan riuh.
Sebagai tindak lanjut nyata, Wakil Bupati Sumedang ini mengungkapkan rencananya bersama Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) khusus guru.
LBH ini akan bertugas memberikan pendampingan hukum profesional bagi tenaga pendidik yang menghadapi masalah hukum dalam melaksanakan profesinya.
Baca Juga:Cerita Naisila dari Indramayu: Ingin Jadi Dokter Langsung Direspons Mensos: Titip Ya Bapak dan Ibu GuruHadiri Pelantikan Pengurus PBFI Kota Cirebon, Wali Kota Dorong Inovasi dan Prestasi Olahraga Kebugaran
Transformasi Pendidik: Guru Hebat adalah Inspirator yang Tak Tergantikan
Seminar Nasional ini, yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Teacherpreneur Nusantara, mengusung tema ‘Pengajar Belum Tentu Mengajar, Tapi Mampu Menginspirasi’.
Wakil Bupati Fajar menegaskan, guru hebat bukanlah sekadar pengajar di kelas, melainkan sosok yang mampu menyentuh hati dan menginspirasi murid-muridnya.
“Kemajuan daerah tidak ditentukan oleh sumber daya alam, tapi oleh guru-guru hebat yang melahirkan manusia berkarakter,” tegas Fajar.
“Tanpa guru, tidak akan ada dokter, pemimpin, atau bahkan wakil bupati seperti saya. Setiap keringat dan doa Bapak Ibu adalah amal jariyah yang tak akan pernah putus.”pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumedang Eka Gajar Kurniawan menambahkan, tingginya antusiasme peserta (dua ribu dari target awal seribu) menunjukkan semangat perubahan.
“Guru yang hebat bukan hanya yang pandai mengajar, tetapi yang bisa menginspirasi. Karena guru yang menginspirasi tidak akan tergantikan oleh zaman,” tutup Eka.(*)