Jurus Jitu Kemenkop: Ajak Koperasi Desa 'Kaya' dari Kantong Anggota Sendiri

koperasi merah putih
Ilustrasi Koperasi Merah Putih. Foto: Istimewa.

​CIREBONINSIDER.COM – Sektor koperasi di Indonesia kini punya jurus baru untuk mandiri. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tidak lagi hanya mengandalkan pinjaman bank, tetapi mengajak Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) untuk ‘kaya’ dari kantong anggotanya sendiri.

Caranya? Optimalisasi iuran wajib anggota. ​Strategi ini dianggap sebagai fondasi utama untuk membangun kemandirian finansial koperasi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pembiayaan eksternal.

​Sekretaris Kemenkop UKM, Ahmad Zabadi, memberikan ilustrasi yang cukup memukau. “Jika 10.000 anggota menyetor simpanan wajib Rp25.000 per bulan, koperasi bisa mengumpulkan Rp250 juta setiap bulan. Dalam setahun, angkanya bisa mencapai hampir Rp1,5 miliar!” paparnya dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Sabtu (19/9).

Baca Juga:Kopdeskel Merah Putih: Strategi Baru Pemerintah Perkuat Ekonomi DesaPemerintah Rekrut 8.000 Pendamping untuk Hidupkan Koperasi Desa Merah Putih

​Angka fantastis ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati koperasi bukan pada pinjaman dari perbankan. Melainkan pada partisipasi aktif dan kontribusi finansial anggotanya.

​Lewat Iuran Wajib, Koperasi Tak Lagi Bergantung Pinjaman

​Tak hanya soal uang, Kemenkop juga punya siasat cerdas untuk memperluas keanggotaan. Dalam sebuah rapat koordinasi di Batam, Zabadi menyarankan strategi yang unik: mengaitkan keanggotaan dengan akses ke barang bersubsidi.

​”Kalau non-anggota tidak bisa berbelanja, otomatis mereka akan terdorong untuk mendaftar. Ini taktik pemasaran koperasi,” jelasnya.

​Selain itu, Kemenkop juga menargetkan 16.000 hingga 20.000 koperasi untuk mendapatkan pinjaman dari bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) pada tahun 2025.

Setiap koperasi berpeluang mendapat plafon hingga Rp3 miliar, yang dapat digunakan untuk modal kerja hingga investasi.

​Zabadi berharap, skema pembiayaan baru ini bisa menjadi dorongan ekstra bagi koperasi untuk terus berkembang. Namun, pada akhirnya, ia menekankan bahwa kemandirian finansial sejati tetap dimulai dari partisipasi aktif setiap anggota.(*)

0 Komentar