CIREBONINSIDER.COM – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengambil langkah besar untuk memperkuat 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia.
Pemerintah akan merekrut 8.000 tenaga pendamping khusus yang bertugas memastikan Koperasi Desa Merah Putih beroperasi secara efektif dan berorientasi bisnis.
Program pendampingan ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah untuk mengatasi tantangan terbesar yang selama ini dihadapi koperasi. Yaitu minimnya pemahaman pengurus akan manajemen bisnis dan operasional.
Baca Juga:Kopdeskel Merah Putih: Strategi Baru Pemerintah Perkuat Ekonomi DesaMenko Pangan: Dana Pinjaman untuk Kopdes Merah Putih Terhambat Regulasi Keuangan
Satu Pendamping Awasi 10 Koperasi
Sekretaris Kemenkop UKM, Ahmad Zabadi, menjelaskan bahwa program ini dirancang dengan rasio satu pendamping akan mengawal sepuluh koperasi.
“Para pendamping ini akan membantu pengurus dalam menjalankan koperasi, memastikan mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem bisnis dan operasional,” kata Zabadi saat meninjau Kopdes Merah Putih di Bojong Mangu, Kabupaten, Sabtu (13/9).
Zabadi menambahkan, program pendampingan ini adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas. Termasuk program business assistant. Kemenkop UKM berencana memulai pelatihan intensif bagi seluruh pengurus Kopdes Merah Putih pada awal Oktober.
Selain itu, kementerian telah menyiapkan buku panduan model bisnis dan menjalin kolaborasi dengan BUMN pangan dan logistik untuk memperkuat ekosistem usaha koperasi.
Koperasi Adalah Bisnis, Bukan Sekadar Wadah Bagi-Bagi Uang
Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka, yang mendampingi kunjungan tersebut, menggarisbawahi pentingnya peran pendamping dalam mengubah pola pikir pengurus.
Menurut Rieke, masih banyak pengurus yang menganggap koperasi hanya sebagai wadah untuk membagikan uang, bukan sebagai entitas bisnis yang bertujuan menghasilkan keuntungan.
”Tujuan koperasi itu bisnis. Di situ ada keuntungan yang dibagikan kepada anggota, ada gotong-royongnya, hingga ada kekeluargaannya,” ucap Rieke.
Baca Juga:Menpan RB Siap Tugaskan 243 ribu PPPK di Kopdeskel Merah PutihPemkab Cirebon Optimalkan Dana Bantuan Pusat Rp2 Miliar untuk Stimulan Awal Kopdes Merah Putih
Ia berharap, melalui pendampingan ini, pengurus akan memahami bahwa keuntungan yang diperoleh akan kembali dinikmati oleh anggota. Sehingga tercipta distribusi ekonomi yang adil.
Rieke juga mendorong agar Kopdes Merah Putih mengembangkan tiga unit usaha utama: usaha produksi, distribusi, dan usaha skala industri.
Ia juga menyarankan agar koperasi menawarkan layanan tambahan berupa kredit usaha bagi anggota dengan persyaratan yang jelas.