CIREBONINSIDER.COM- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menghadirkan maskot baru dengan nama Athara.
Maskot baru ini akan dijadikan ikon sekaligus sebagai upaya memperkuat promosi sektor pariwisata berbasis budaya lokal di daerah tersebut.
Perlu diketahui, peluncuran maskot Athara dilakukan bersamaan dengan Festival Kuliner Jalur Rempah (FKJR) 2025 di Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jumat, 19 Juli 2025.
Baca Juga:Tampil di Ajang FORNAS 2025, Tesardo Ingin Bawa Pulang Medali Emas untuk Kota CirebonSekolah Rakyat di Kota Cirebon Mulai Jalan, Sekda: Ini Kepercayaan dari Pusat yang Harus Dijaga
Festival ini merupakan bagian dari agenda strategis tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon yang tahun ini mengusung semangat ketahanan pangan, pelestarian budaya kuliner, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Pada kesempatan tersebut Disbudpar Kota Cirebon menghadirkan maskot baru berbentuk udang dengan nama Athara yang merupakan akronim dari Anak Pantai Utara.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan bahwa Athara didesain sebagai ikon representatif untuk Cirebon yang dikenal luas sebagai Kota Udang.
“Maskot ini kami hadirkan untuk mendukung promosi pariwisata Cirebon agar lebih kuat, berkarakter, dan mudah dikenali,” kata Agus di Cirebon, Jumat, 18 Juli 2025.
Desain Athara ini, dijelaskan Agus, menampilkan ornamen khas Cirebon berupa motif batik Mega Mendung yang melekat di bagian kepala, tangan, dan tubuh maskot.
Ornamen tersebut ditegaskan Agus, untuk memperkuat citra budaya lokal Cirebon, yang kaya nilai sejarah dan tradisi serta menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Maskot ini bisa digunakan oleh berbagai pihak seperti pelaku usaha, komunitas, hingga institusi pemerintah dalam kegiatan promosi,” ujarnya.
Baca Juga:Catat, Ini Jadwal Balap Sepeda Internasional Tour de Linggarjati Tahun 2025Tak Hanya Sekda, Ini Daftar Lengkap Pejabat Pemkab Cirebon yang Dirotasi Bupati Imron
Disbudpar juga saat ini tengah menyusun Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait pemanfaatan Athara dalam kegiatan resmi maupun non-resmi. Ini dianggap perlu agar penggunaan maskot lebih terarah dan berkelanjutan.
Agus juga menyebutkan bahwa selain Perwal terkait Athara, saat inipun sedang disiapkan pula Perwal mengenai penerapan arsitektur khas Cirebon, seperti bentuk Gapura Candi Bentar di ruang-ruang publik kota.
“Langkah ini bagian dari turunan Perda Pemajuan Kebudayaan, termasuk pengaturan ruang seni dan budaya di sekolah, perkantoran, restoran, serta kafe,” katanya.
Dengan semua upaya penguatan promosi wisata yang tengah disiapkan, Agus meyakini target kunjungan 2,6 juta wisatawan di Kota Cirebon pada 2025 bisa terealisasi.