CIREBONISIDER.COM – Sebuah alarm bagi masyarakat yang terlibat judi online (judol) dan kegiatan terorisme, sesuai aturan yang berlaku bakal tidak diizinkan menerima bantuan pangan.
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, di Jakarta, Senin,menegaskan bahwa masyarakat yang terlibat judi online (judol) dan kegiatan terorisme tidak diizinkan menerima bantuan pangan.
“Sesuai dengan aturan pemerintah, untuk oknum-oknum masyarakat yang terlibat judol atau judi online dan terlibat kegiatan terorisme tidak diizinkan menerima bantuan pangan,” ujar Rizal dikutip dari Antara
Baca Juga:Diskominfo Kuningan Sosialisasi Bahaya Judi Online ke Pelajar SMAN 1 CilimusWaduh, Judi Online Disinyalir Jadi Salah Satu Pemicu Perceraian di Wilayah Cirebon
Untuk memastikan siapa saja masyarakat yang berhak menerima bantuan atau penerima manfaat, Rizal meminta kepada kepala daerah dan Bulog yang berada di tiap wilayah untuk melakukan pengecekan data ulang.
Ia pun menggaris bawahi jika ditemukan masyarakat yang kedapatan terlibat judol dan kelompok radikal, maka harus langsung dicoret dari daftar penerima.
“Saya peringatkan untuk didata, dicek ulang siapa saja masyarakat yang penerima bantuan atau penerima manfaat yang terlibat judol dan kelompok-kelompok radikal ataupun terorisme ini tidak diizinkan menerima bantuan pangan. Ini penekanan dan saya harapkan ini betul-betul dicamkan dan dilaksanakan,” katanya lagi.
Disebutkan Rizal bahwa pihaknya mendapat penugasan untuk menyalurkan bantuan pangan periode Juni dan Juli 2025. Adapun bantuan yang disalurkannya berupa beras sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM) per bulan, sehingga total untuk dua bulan mendapat 20 kilogram beras.
Menurutnya, saat ini bulog juga tengah melakukan pengembangan aplikasi khusus yang terintegrasi dengan mitra transporter untuk memonitor dan melacak distribusi beras secara aktual atau real time.
“Jadi, karena penerimanya ini adalah by name, by address sudah ada alamatnya, jadi ini sudah bisa kita lacak si pengirimnya. Kita sudah ada aplikasinya, sehingga kita akan lebih mudah,” katanya pula.
Selain itu Rizql juga mengatakan kalau Bulog telah menjalin kontrak kerja dengan transporter untuk pengiriman beras langsung mengantar ke titik bagi, yang dikawal oleh aparat daerah atau pemerintah daerah.