CIREBONINSIDER.COM- Strategi pengendalian harga yang lebih fokus pada komoditas penyumbang inflasi menjadi catatan penting pemerintah Kabupaten(Pemkab)Indramayu, Jawa Barat, saat ini.
Penanganan terhadap komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras harus menjadi prioritas yang harus segera dilakukan Pemkab Indramayu.
Dalam hal itu, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon meminta Pemkab Indramayu untuk serius memprioritaskan penanganan terhadap komoditas penyumbang inflasi tersebut.
Baca Juga:Momen Hari Jadi Cirebon Ke-598, KDM Ingatkan soal Tata Ruang Kota hingga Pelestarian BudayaKP2MI: Revisi Selesai Akhir Juli, KUR dan KPR Pekerja Migran Siap Meluncur Agustus
Kepala KPw BI Cirebon Jajang Hermawan di Indramayu, Senin, 7 Juli 2025, mengatakan Indramayu mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan kedua Juni 2025 sebesar 2,25 persen.
Karena itu intervensi terhadap komoditas ini perlu ditingkatkan agar tidak berdampak meluas.
“Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi ini, perlu ditangani secara prioritas agar tekanannya tidak meluas,” katanya.
Ia menilai strategi pengendalian harga harus diarahkan secara lebih fokus pada intervensi komoditas pangan yang sensitif, terutama menjelang masa panen dan periode distribusi yang rawan fluktuasi pasokan.
Terkait hal itu, kata Jajang-BI Cirebon juga turut mendorong Pemkab Indramayu agar lebih mengintensifkan lagi operasi pasar, penyerapan hasil panen petani lokal, serta menjalin kerja sama antardaerah untuk menjaga kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi solid antarinstansi dalam pelaksanaan tindak lanjut program pengendalian inflasi daerah agar tidak berhenti pada perencanaan.
“Kami berharap Indramayu bisa menjadi contoh stabilitas daerah dan memimpin percepatan pengendalian inflasi di wilayah Ciayumajakuning,” katanya.
Baca Juga:Rencana KDM Selamatkan BIJB Kertajati: Siap Alihkan Dana Operasi Kertajati Rp60 Miliar ke Susi AirBELUM PAHAM Perpanjang SIM Online? Simak Langkah, Biaya, dan Syarat Terbaru di Sini
Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyampaikan jika pemerintah daerah saat ini tengah melakukan upaya penanganan.
Yakni melalui empat strategi pengendalian inflasi, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Tidak hanya itu, kata Lucky, pihaknya juga tengah memperkuat forum koordinasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk menyelaraskan kebijakan dalam menjaga stabilitas harga pangan di Indramayu.
“Kami terus melakukan operasi pasar murah dan menyerap hasil panen petani. Pembangunan infrastruktur jalan juga kami kebut untuk memperlancar arus distribusi barang,” ujarnya.