Karena itu, kata Yassierli, seluruh data calon penerima dicek secara ketat. Pemeriksaan meliputi validasi NIK atau omor induk kependudukan, status kepesertaan aktif di BPJS Ketenagakerjaan, serta kondisi penghasilan pekerjaan.
Hal ini penting demi menjamin transparansi dan keakuratan data penerima.
3. Syarat Penerima BSU Lebih Selektif
Perlu diketahui bahwa tidak semua pekerja masuk daftar penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025, hal itu disebabkan beberapa faktor berikut:
• Bukan Warga Negara Indonesia atau tidak memiliki NIK.
• Tidak aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.
• Menerima gaji di atas Rp3.500.000 atau melebihi UMP/UMK wilayahnya.
Baca Juga:Viral Kuwu Karangsari Cirebon Sawer di Diskotek Ada Nathalie Holscher, Netizen Lapor KDMViral Kuwu Karangsari Cirebon Sawer saat Ada Nathalie Holscher, Ngaku Pakai Uang Pribadi
• Bekerja sebagai ASN, baik PNS maupun PPPK, termasuk anggota TNI dan Polri.
• Sedang menjadi penerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dalam tahun anggaran berjalan.
4. Koordinasi Antara Kementerian dan Lembaga
Untuk memastikan bantuan tersalurkan secara akurat, diperlukan koordinasi yang matang antar lembaga terkait.
Dalam kaitan ini Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan, berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Dengan proses penyelarasan data dan dokumen administratif yang terkoordinasi dengan baik tentu butuh waktu cukup agar bantuan diterima oleh orang yang tepat tanpa ada kesalahan teknis.
5. Penyempurnaan Data Calon Penerima
Verifikasi ulang peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp3,5 juta per bulan saat ini tengah dilakukan pemerintah untuk penyempurnaan data.
Penyempurnaan data ini penting untuk menjamin memastikan ketepatan sasaran, terutama bagi tenaga honorer dan pekerja di sektor informal yang masuk dalam daftar penerima BSU.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Hentikan Pencarian Korban Gunung Kuda Meski Empat Orang Lagi Belum DitemukanBSU 2025 Segera Cair! Simak di Sini Jadwal, Besaran dan Link Cek
Keakuratan data sangat diprioritaska untuk mencegah kekeliruan atqu kesalahan data sasaran bantuan. (*)