Proses Identifikasi dan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda, Polisi Turunkan Tim DVI dan Unit K9

Evakuasi-Korban-Longsor-Gunung-Kuda
Petugas gabungan melakukan evakuasi korban longsor Gunung Kuda Cirebon yang meninggal dunia. Foto: Istimewa

CIREBONINSIDER.COM – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat dalam penanganan insiden longsor di penambangan batu Gunung Kuda menurunkan Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polresta Cirebon diturunkan untuk mengidentifikasi korban longsor di kawasan pertambangan galian C Gunung Kuda Cirebon pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Adapun Tim DVI Polresta Cirebon bersama Polda Jabar melakukan proses identifikasi terhadap para korban dengan mengambil sampel DNA keluarga korban.

Baca Juga:Gunung Kuda Longsor: Seluruh Biaya Korban Luka Ringan, Berat, dan Meninggal Ditanggung Pemkab CirebonKorban Meninggal Peristiwa Longsor Gunung Kuda Jadi 17, Diprediksi Masih 8 Orang Tertimbun

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan, pengambilan sampel DNA dari keluarga korban, dilakukan oleh Tim DVI Polresta Cirebon bersama Polda Jabar sebagai bagian dari proses identifikasi ilmiah.

Lebih lanjut ia mejelaskan bahwa sampel DNA berupa buccal swab dari cairan mukosa mulut keluarga korban. Nantinya dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan di lokasi longsor.

Adapun pengerahan Tim DVI tersebut disebutkan Sumarni, sebagai bentuk komitmen kepolisian untuk memastikan identitas korban longsor dapat diketahui secara akurat sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti ini,” ujarnya.

Sumarni juga mengungkapkan bahwa pengambilan sampel DNA ini dimulai pukul 11.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Kehadiran Tim DVI ini diharapakan semakin bisa mempercepat proses identifikasi yang kini menjadi fokus utama di lapangan.

Selain Tim DVI, Polresta Cirebon juga menerjunkan Unit K9 untuk membantu proses pencarian korban yang masih diduga tertimbun material longsor menggunakan anjing pelacak.

“Sejak pagi, Unit K9 mulai menyisir area-area yang sudah dipetakan sebagai zona rawan,” katanya.

Baca Juga:Polda Jabar Dalami dan Kumpulkan Bukti Pelanggaran Penambangan Gunung Kuda CirebonTaryana, Korban Selamat Peristiwa Longsor Gunung Kuda Ceritakan Momen Mencekam saat 30 Menit Tertimbun

Unit K9 yang diturunkan terdiri dari tiga ekor anjing pelacak beserta pemandu dan instruktur. Unit ini terjun ke lokasi untuk mendukung tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan.

Keberadaan unit K9 sangat membantu, karena anjing-anjing pelacak yang dibawa mampu mendeteksi keberadaan jenazah hingga radius 10 meter, yang tentu mempercepat pencarian di medan yang sulit.

“Proses evakuasi korban longsor saat ini melibatkan alat berat ekskavator yang difokuskan di titik-titik yang dicurigai terdapat korban tertimbun,” katanya. (*)

0 Komentar