CIREBONISIDER.COM- Hingga Sabtu, 31 Mei 2025, 17 orang meninggal dalam peristiwa longsor Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, proses pencarian masih akan terus berlanjut pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Pemerintah Kabupaten Cirebon pun terus bergerak menangani para korban, baik yang Iuka ringan, berat, maupun korban yang meninggal dunia.
Baca Juga:Gunung Kuda Cirebon Ditutup Permanen, Wabup Jigus: Tidak Boleh Terulang LagiPeristiwa Longsor Gunung Kuda, Pemkab Cirebon Tetapkan Status Tanggap Darurat
Hal itu seperti disampaikan Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman saat turun langsung ke lokasi bencana pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Wakil Bupati Cirebon yang akrab disapa Jigus itu memang kembali turun ke lokasi longsor Gunung Kuda untuk memantau proses evakuasi sekaligus memastikan bantuan kepada korban berjalan maksimal.
Jigus pun menegaskan bahwa kehadiran pemerintah daerah menjadi bukti komitmen dalam penanganan darurat bencana.
Ia menyampaikan, seluruh biaya pengobatan bagi korban luka ringan, luka berat, maupun korban meninggal dunia ditanggung oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari penanganan darurat.
Dilansir dari rilis resmi Pemkab Cirebon, Jigus menyatakan bahwa langkah ini dilakukan agar keluarga korban dapat segera terbantu di tengah situasi sulit.
“Kami dari pemerintah daerah berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan, baik bagi korban luka ringan, luka berat, maupun korban meninggal dunia,” katanya.
“Ini adalah bagian dari penanganan darurat bencana,” tegas Jigus kepada awak media di lokasi longsor.
Baca Juga:Korban Meninggal Peristiwa Longsor Gunung Kuda Jadi 17, Diprediksi Masih 8 Orang TertimbunPolda Jabar Dalami dan Kumpulkan Bukti Pelanggaran Penambangan Gunung Kuda Cirebon
Proses asesmen terus dilakukan agar santunan dapat segera direalisasikan dan diterima oleh pihak keluarga.
Jigus mengatakan, proses evakuasi berlangsung menantang karena lokasi longsor yang sulit dijangkau.
Berdasarkan laporan, kata Jigus, hingga saat ini sebanyak 17 jenazah telah berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Meski begitu, aparat desa melaporkan masih ada sekitar delapan orang yang diduga tertimbun material longsoran.
Ia menyampaikan, tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan mereka dengan membagi wilayah pencarian menjadi dua sektor utama, yaitu sektor timur dan sektor barat.
“Langkah ini dilakukan berdasarkan keterangan para saksi yang selamat dan mengetahui lokasi terakhir para korban sebelum longsor terjadi,” terangnya.
Namun, proses pencarian ini tidak mudah, karena adanya ancaman longsor susulan.
Sejak malam sebelumnya, tercatat sudah terjadi tiga kali longsor susulan yang cukup membahayakan keselamatan tim penyelamat maupun alat berat yang diterjunkan.