CIREBONINSIDER.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengizinkan satuan pendidikan di daerahnya menyelenggarakan study tour, hal itu mengacu pada Surat Edaran Pj Gubernur Jawa Barat Nomor: 64/PK.01/Kesra tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan kegiatan study tour diizinkan dengan catatan berorientasi pada aspek edukatif.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam surat edaran pihak sekolah diimbau untuk mengadakan study tour di dalam wilayah Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan edukatif seperti pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Baca Juga:Demo, KNPI Kota Cirebon Minta Wali Kota Copot KadisporaPenyidik KPK Terus Bekerja Ungkap Dugaan Kasus Suap PLTU Cirebon, Panggil 2 Saksi
Menurut Agus kegiatan study tour bagi siswa dinilai positif, selama tidak bersifat komersial atau hiburan semata.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut masih sejalan dengan semangat pendidikan, serta pembentukan karakter siswa di luar lingkungan kelas.
“Sebetulnya study tour masih sangat relevan dengan pembelajaran, selama tidak menjadi komersial dan ajang hura-hura,” kata Agus di Cirebon, Sabtu 3 Mei 2025, dikutip Cirebon Insider dari Antara.
Pelaksanaan study tour, lanjut Agus, bisa dikemas dengan pendekatan budaya antardaerah sebagai sarana pertukaran pengetahuan dan wawasan.
“Misalnya siswa dari Cirebon bisa belajar ke Tasikmalaya atau Bandung. Ini momentum bagi kabupaten/kota untuk saling mengenalkan budaya,” ujar Agus.
Ia pun menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam setiap kegiatan study tour, termasuk kelayakan bus dan jalur perjalanan.
“Kegiatan study tour juga diwajibkan untuk dilaporkan kepada dinas terkait sebagai bentuk tanggung jawab penyelenggara,” katanya.
Baca Juga:Para Pejabat Pemkot Cirebon Tanda Tangan Pakta Integritas, Wali Kota: Ini Bukan Seremonial BelakaPemkab Cirebon Survei Lokasi Sekolah Rakyat, Ini Titik yang Dinilai Memenuhi Syarat
Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon M Fahmi Mirza Ibrahim juga mendukung pelaksanaan study tour selama kegiatan tersebut selaras dengan kurikulum dan tujuan pendidikan.
Study tour harus memberi nilai tambah, berupa pengalaman belajar dan tidak menjadi beban bagi orang tua siswa, sambung Fahmi.
“Kami pun mengingatkan agar sekolah melakukan sosialisasi secara menyeluruh sebelum kegiatan berlangsung untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik,” kata dia.
Seperti diketahui, belakangan muncul pro kontra mengenai kegiatan study tour bagi sekolah-sekolah di Jawa Barat.