Mentan Amran Instruksikan Satgas Pangan Sikat Penimbun dan Pelanggar HET Nataru!

Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: dok kementerian pertanian.

CIREBONINSIDER.COM – Pemerintah mengambil langkah represif demi menjamin stabilitas harga pangan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menegaskan masa imbauan bagi pelaku usaha pangan telah berakhir.

​Kini, Satgas Pangan diperintahkan melakukan penindakan hukum tegas bagi siapa pun yang nekat menjual komoditas pangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca Juga:Tebar 100.000 Benih Nilem di Sungai Cijejeng, JAMAN Tanamkan Ekoteologi sejak Dini untuk Kedaulatan PanganWamentan Sudaryono Klaim Swasembada Beras-Jagung Tercapai, Prabowo-Amran Siapkan Target Pangan 5 Tahun

​”Saya sampaikan kepada semua, jangan melanggar HET. Bukan lagi imbauan, masa imbauan sudah selesai. Melanggar HET, kita tindak. Satgas Pangan langsung turun,” tegas Amran usai Rapat Koordinasi Pengamanan Nataru di Jakarta, Kamis (18/12).

​Keseimbangan Harga: Petani Untung, Konsumen Tenang

​Amran menjelaskan bahwa penetapan harga ini merupakan hasil konsensus bersama seluruh asosiasi sektor pangan, bukan keputusan sepihak.

Tujuannya adalah menciptakan ekosistem perdagangan yang adil di tengah lonjakan permintaan akhir tahun.

​Pemerintah berkomitmen menjaga tiga pilar utama: petani mendapatkan harga layak, pedagang meraih margin wajar, dan konsumen terlindungi dari praktik spekulasi.

Pengawasan ketat pun diperluas hingga ke tingkat desa guna memutus rantai permainan harga oleh oknum distributor bawah.

​Soroti Harga di Indonesia Timur

​Meski nasional cenderung stabil, Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, mengakui adanya fluktuasi di wilayah Indonesia Timur. Di Papua, Maluku, dan Maluku Utara, harga beras premium sempat terpantau melampaui HET dengan selisih sekitar 10 persen.

​”Pemerintah bergerak cepat menyalurkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Saat ini harga di wilayah tersebut sudah mulai merangkak turun,” jelas Sarwo.

Baca Juga:Wawali Cirebon Sebut Ancaman Inflasi Bukan Cuma Pangan, Minta Harga Kebutuhan Dasar Lain Ikut DikendalikanMenko Zulhas Ungkap Tantangan MBG Penuhi 82,9 Juta Porsi Protein, Wanti-wanti Harga Pangan Naik!

​Selain beras, komoditas hortikultura seperti cabai menjadi perhatian khusus akibat cuaca ekstrem di Sumatera yang sempat menghambat jalur distribusi logistik darat.

​Gebrakan ‘Operasi Hercules’ untuk Cabai

​Menanggapi kendala distribusi akibat bencana alam di Sumatera, Mentan Amran melakukan langkah non-konvensional. Pada Rabu (17/12) malam, pemerintah memborong 40 ton cabai hasil panen petani Aceh Tengah dan Bener Meriah yang terisolasi.

​Guna mempercepat pasokan ke Ibu Kota, 15 ton cabai di antaranya diterbangkan langsung menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

0 Komentar