Donat Batik Cirebon: DPPKBP3A Cirebon 'Suntik' Daya Saing UMKM Perempuan dengan Kearifan Lokal

DPPKBP3A-Kab-Cirebon-Donat-Batik-Nusantara
DPPKBP3A Kabupaten Cirebon meluncurkan strategi inovatif untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan: Donat Batik Nusantara. Foto: Humas Pemkab Cirebon

​CIREBONINSIDER.COM – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon meluncurkan sebuah strategi inovatif untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan: Donat Batik Nusantara.

Strategi ini dikemas dalam lomba dan pelatihan industri rumahan, sekaligus memperingati Hari Ibu Nasional ke-97, Senin (15/12/2025). ​Kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku usaha mikro skala rumahan (UMKM) dari berbagai kecamatan.

Fokus utamanya adalah transformasi produk kuliner sederhana menjadi komoditas bernilai jual tinggi melalui sentuhan budaya lokal Cirebon.

Baca Juga:Strategi Ekonomi Cirebon: 22 Koperasi Merah Putih Jadi Platform Utama UMKM, Akselerasi Inpres 17/2025Cirebon Siapkan 100 UMKM Naik Kelas Global: Wawali Desak Kuasai Transaksi Nontunai dan Medsos

Perkuat Kesejahteraan Keluarga

​Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, menyatakan bahwa pengembangan industri rumahan adalah strategi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

​“Program pengembangan industri rumahan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pelatihan teknis usaha skala kecil yang dikelola dari rumah,” kata Indra

Fitriani, yang akrab disapa Fitri.​Namun, Fitri menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan membutuhkan ekosistem yang suportif.

“Perempuan memang harus berdaya, namun dukungan suami dan keluarga sangat dibutuhkan agar mereka bisa berkembang secara ekonomi tanpa meninggalkan peran di dalam keluarga,” ujarnya, menyoroti pentingnya peran laki-laki dalam mendukung kemajuan perempuan.

Inovasi Donat Batik: Nilai Jual Budaya Lokal

​Inovasi utama dalam pelatihan ini adalah pengaplikasian motif batik pada donat. Fitri menjelaskan, pelatihan Donat Batik Nusantara dirancang untuk meningkatkan nilai produk industri rumahan agar lebih kompetitif di pasar.

​“Donat yang biasa dijual sederhana, kini diberi sentuhan batik agar tampil lebih menarik dan memiliki ciri khas daerah Cirebon,” jelasnya.

​Menurut Fitri, pemilihan motif batik pada produk kuliner juga menjadi sarana promosi kekayaan budaya Cirebon.

Baca Juga:OJK Cirebon 'Gas' Program Pintar: 100 UMKM Desa Kedongdong Kidul Jadi Pilot Project Nasional Akses Modal AmanKementerian UMKM Targetkan 6.156 Desa Wisata Jadi Sentra Gastronomi, Siapkan KUR Rp300 T

“Batik Cirebon tidak hanya hadir pada motif kain, tetapi juga bisa diaplikasikan pada produk kuliner, sehingga memiliki daya jual yang lebih luas dan unik,” tambahnya, membuka potensi baru di sektor kuliner berbasis budaya.

Tujuan Regulasi dan Dampak Ekonomi

​Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender DPPKBP3A, Siti Komariah, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan regulasi daerah tentang pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

0 Komentar