CIREBONINSIDER.COM – Sektor pertanian di Kabupaten Indramayu kembali mencatatkan sejarah baru. Di tengah upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, para petani di Kecamatan Kedokan Bunder berhasil menembus angka produktivitas yang fantastis, yakni 12,11 ton per hektar.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kombinasi varietas unggul dan teknologi budidaya yang tepat mampu mengubah wajah pertanian daerah secara signifikan. Angka ini bahkan jauh melampaui rata-rata produktivitas padi nasional.
Inpari-32 Promeo 69 Jadi “Senjata Rahasia”
Keberhasilan luar biasa ini terungkap melalui ajang Lomba Ubinan yang melibatkan petani dari tiga desa: Desa Kedokanbunder, Kedokanbunder Wetan, dan Kedokanagung.
Baca Juga:Prabowo Hapus Utang KUR Petani Aceh Korban Banjir, Tegaskan Force MajeurPergeseran Prioritas Petani Indramayu: Serapan Pupuk NPK Tembus 83 Persen, Sinyal Kualitas Hasil Panen
Lomba ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi barometer ilmiah untuk mengukur inovasi petani di lapangan.
Nurul Hadi, atau yang akrab disapa Uyung, petani peraih juara pertama, mengungkapkan bahwa kunci suksesnya terletak pada penggunaan varietas Inpari-32 Promeo 69.
”Alhamdulillah, hasil ubinan mencapai berat 9,23 kilogram. Jika dikonversi, produktivitasnya tercatat 147,68 kwintal/hektar. Meski masih ada kehilangan hasil (loss) sekitar 18 persen, hasil akhirnya tetap luar biasa tembus 12,11 ton per hektar,” ujar Uyung dengan nada syukur saat ditemui di Agro Eduwisata Desa Kedokanagung, Senin (15/12/2025).
Data Fakta: Konsistensi di Atas Rata-Rata
Penyuluh Ahli Pertama UPTD DKPP Kecamatan Kedokan Bunder, Wawan Hermawan, menjelaskan bahwa pengukuran ini dilakukan melalui prosedur ketat di 65 titik lokasi dengan total luas lahan 23,11 hektar.
Berdasarkan data hasil lomba ubinan di wilayah Kedokan Bunder, berikut rincian capaiannya:
– Produksi Tertinggi: Mencapai 12,11 Ton/Hektar.
– Produksi Rata-rata: Berada di angka 10,41 Ton/Hektar.
– Total Area Sampel: Mencakup luas 23,11 Hektar.
– Varietas Unggulan: Benih padi Inpari-32 Promeo 69.
”Hasil rata-rata 10,41 ton saja sebenarnya sudah sangat tinggi. Apalagi ada yang menembus 12,11 ton. Ini adalah standar baru yang layak diadopsi oleh kelompok tani lain di seluruh Kabupaten Indramayu,” tegas Wawan.
Dukungan Pemerintah: Hadiah Traktor untuk Pemenang
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini.
Baca Juga:Transformasi Pertanian di Indramayu: Sinergi Energi dan PanganMentan Amran Siapkan Dana Rp371,6 T untuk Hilirisasi Pertanian: Ini Daftar Komoditas Utama
Menurutnya, Kedokan Bunder kini menjadi proyek percontohan (pilot project) suksesnya kolaborasi antara petani, penyuluh, dan pemerintah.
