CIREBONINSIDER.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kualitas dan konektivitas wilayah.
Untuk Tahun Anggaran (TA) 2025, DBMPR telah menyiapkan total 361 paket pekerjaan konstruksi dengan nilai anggaran fantastis mencapai Rp2,287 triliun.
Dana jumbo ini dialokasikan untuk menjamin kualitas pelayanan jalan dan jembatan. Serta memperlancar seluruh aspek mobilitas masyarakat dan distribusi barang di seluruh penjuru Jawa Barat.
Baca Juga:Jabar Ambil Alih Perbaikan Jalan, Gubernur Dedi Mulyadi Paksa Dana Desa Fokus Tuntaskan StuntingCirebon Pangkas Belanja Rutin APBD 2025: Fokus 96% Serapan untuk Infrastruktur Jalan
Skala Penanganan dan Fokus Program
Kepala DBMPR Jabar, Agung Wahyudi, menjelaskan bahwa penanganan infrastruktur jalan provinsi yang membentang sepanjang 2.362,18 kilometer memerlukan intervensi berkelanjutan.
Meskipun tingkat kemantapan jalan provinsi pada Semester II Tahun 2024 sudah mencapai angka 86,44% (akumulasi kondisi baik dan sedang), DBMPR tetap fokus mengejar pemerataan dan performa maksimal.
”Fokus kami adalah menjaga performa jalan dan jembatan tetap mantap, sekaligus mempercepat penanganan pada ruas yang memerlukan intervensi rekonstruksi, rehabilitasi, maupun pemeliharaan berkala secara tuntas,” tegas Agung di Bandung, Rabu (3/12/2025).
Program DBMPR di tahun 2025 dirancang menyeluruh, meliputi rekonstruksi, rehabilitasi, pemeliharaan berkala, pemasangan marka, pelebaran, hingga pembangunan dan penggantian jembatan.
Anggaran: Rp1,245 Triliun Dikerahkan untuk Rekonstruksi dan Pelebaran
Dari total 361 paket pekerjaan, alokasi anggaran DBMPR Jawa Barat terbagi ke dalam empat kelompok utama berdasarkan sumber paketnya, dengan kelompok Pergeseran Anggaran memegang porsi terbesar.
Rekonstruksi dan Pelebaran Jalan (Rp1,245 Triliun)
Kelompok terbesar, yakni paket hasil Pergeseran Anggaran, mencakup 139 paket dengan nilai total mencapai Rp1,245 triliun.
Porsi anggaran ini diarahkan fokus pada kegiatan Rekonstruksi dan Pelebaran Jalan. Hal ini menandakan adanya upaya masif untuk meningkatkan kapasitas jalan dan mengatasi kerusakan struktural permanen.
Baca Juga:Tembus Rp77,13 T, Investasi Jawa Barat Melejit 36,34%; Dedi Mulyadi: 666 Km Jalan Mulus Kunci UtamaUltimatum KDM: Mulai 2026 Jabar 'Haramkan' Truk ODOL, Anggaran Rp3 T Cuma Buat Tambal Jalan
Paket Murni dan Perubahan Anggaran
– Paket Murni (105 paket, Rp321,31 Miliar): Difokuskan pada kegiatan pemeliharaan berkala, rehabilitasi, serta pembangunan pelengkap jalan dan jembatan.
– Paket Perubahan Anggaran (60 paket, Rp348,672 Miliar): Diprioritaskan untuk mempercepat penanganan ruas jalan dan jembatan yang memerlukan tindakan segera.
Terakhir, terdapat 57 paket yang didanai melalui skema Belanja Tidak Terduga (BTT/BTT 2), dialokasikan untuk penanganan khusus atau respons cepat di lapangan.
