Tekan Pengangguran Cirebon-Indramayu, DPRD Jabar Beberkan Syarat Investasi Harus Padat Karya

Ilustrasi-Padat-Karya
Untuk menekan pengangguran di wilayah Cirebon-Indramayu, investasi yang masuk harus bersifat padat karya. Bukan hanya padat modal, demi menjamin penyerapan tenaga kerja lokal secara maksimal. Foto: Ilustrasi/Pixabay.con

CIREBONINSIDER.COM -​ Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, menyebut pengembangan kawasan industri di Cirebon dan Indramayu sebagai solusi strategis dan jangka panjang untuk menekan angka pengangguran.

​Namun, ia secara kritis menetapkan syarat. Investasi yang masuk harus bersifat padat karya. Bukan hanya padat modal, demi menjamin penyerapan tenaga kerja lokal secara maksimal.

Syarat ini penting agar investasi yang besar benar-benar berdampak langsung pada masyarakat.

Baca Juga:West Java Investment Summit 2025: Momentum Kota Cirebon Tingkatkan Daya Tarik InvestasiTembus Rp77,13 T, Investasi Jawa Barat Melejit 36,34%; Dedi Mulyadi: 666 Km Jalan Mulus Kunci Utama

​Daddy mencontohkan, kawasan industri di Indramayu dengan luasan sekitar 3.000 hektare dapat membuka peluang besar bagi masuknya investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kehadiran investasi ini dinilai mampu memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja jika fokus pada padat karya.

​“Ada hal yang jauh lebih besar lagi untuk menekan angka pengangguran, salah satunya tentang pembukaan kawasan industri,” kata Daddy saat dikonfirmasi di Cirebon, Rabu (4/12/2025).

​Formula Kritis: Rp1 Triliun Serap 1 Juta Pekerja

​Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan, besarnya nilai investasi tidak selalu linear dengan peningkatan lapangan kerja, jika industri yang masuk lebih banyak menggunakan teknologi padat modal.

​Oleh karena itu, ia menekankan pemerintah daerah perlu memastikan arah pengembangan kawasan industri selaras dengan kebutuhan tenaga kerja lokal, dengan rumus yang pernah berlaku secara umum.

​“Secara asumsi umum, dahulu, setiap Rp1 triliun investasi mampu menyerap hingga satu juta tenaga kerja jika industrinya padat karya,” ujarnya.

​Persoalan pengangguran, menurut Daddy, merupakan pekerjaan besar bagi setiap kepala daerah, khususnya di dua wilayah tersebut. Ia menilai, langkah penataan ekosistem investasi sudah mulai terlihat di Indramayu.

Baca Juga:MELEJIT! Investasi Kawasan Berikat Ciayumajakuning Tembus Rp20 T, Serap 112 Ribu PekerjaInvestasi Rp1,8 Triliun Mengalir ke Kuningan, Pabrik Sepatu Bakal Serap 7.000 Tenaga Kerja

​“Saya kasih contoh sederhana, sudah ada hotel di Indramayu sekarang. Selama ini, kalau orang mau ke daerah pemilihan saya, itu akan menginap selalu ingin di Cirebon,” tuturnya.

​Selain hotel, pembangunan pusat perbelanjaan berskala besar juga dianggap dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat serta membuka peluang kerja baru di sektor ritel dan jasa.

​Kunci Kolaborasi Lintas Pemerintahan

0 Komentar