Wawali Cirebon Sebut Ancaman Inflasi Bukan Cuma Pangan, Minta Harga Kebutuhan Dasar Lain Ikut Dikendalikan

Wawali-Kota-Cirebon-Siti-Farida-Rosmawati
Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati (tengah) meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM), baru-baru ini. Foto: Humas Pemkot Cirebon.

​Secara regional, inflasi Kota Cirebon berada di tengah-tengah Jawa Barat; lebih rendah dari Kota Sukabumi (3,87%), namun lebih tinggi dari Kabupaten Subang (2,18%).

​Strategi Jangka Panjang: Roadmap dan KAD Diperkuat

​Menjawab tantangan tersebut, HLM TPID Ciayumajakuning tidak hanya menyepakati solusi jangka pendek.​

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Fickry Widya Nugraha, memaparkan bahwa inflasi Ciayumajakuning secara umum masih terjaga dalam sasaran 2,5% pm 1%.

Namun, ia menekankan perlunya roadmap pengendalian inflasi untuk jangka menengah-panjang. ​

Tindak lanjut utama yang disepakati meliputi:

– ​Pengesahan Roadmap: Digunakan sebagai panduan kebijakan jangka menengah-panjang.

Baca Juga:Grand Final Nok Hijab IDOLA Cirebon 2025, Wakil Wali Kota: Belajar, Berkarya, dan Jadi Agen Perubahan!Pemkot Cirebon Catat Capaian Inflasi Stabil Sepanjang 2025, Farida: Langkah-langkah Kita di Jalur yang Tepat

– ​Peningkatan Efektivitas Kerjasama Antar Daerah (KAD): Melalui pembagian peran yang jelas dan pemantauan berkala untuk menjamin pasokan dan distribusi.

– ​Penguatan Program Unggulan: Melalui kolaborasi antar daerah yang terintegrasi.

​”Ke depan, program ini perlu diarahkan tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan inklusivitas,” ujar Fickry Widya Nugraha.

​Wawali Cirebon menambahkan, stabilitas harga hanya dapat diwujudkan melalui konsistensi kebijakan dan koordinasi yang tidak terputus.

“Kita harus memperkuat cadangan pangan, memastikan distribusi berjalan lancar, menjaga ritme operasi pasar, dan memantau komoditas dengan volatilitas tinggi,” pungkasnya. (*)

0 Komentar