Indonesia Harus Jadi Produsen Gagasan Islam Global, Menag Minta Sikap Prabowo soal Gaza Dikonseptualkan

Penjelasan
Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto: Kementerian Agama.

​Perbandingan dengan Tokoh Vokal Masa Lalu

​Secara menarik, Menag Nasaruddin membandingkan ketegasan Presiden Prabowo dengan tokoh-tokoh global masa lalu yang juga dikenal vokal, namun dinilai kurang memiliki landasan konseptual.

Ia menilai, keberanian Presiden saat ini memberikan peluang emas bagi Indonesia untuk memimpin arus pemikiran Islam global.

​“Pernyataan-pernyataan beliau di luar negeri membuat kita bangga. Berbeda dengan tokoh-tokoh masa lalu seperti Muammar Khadafi atau Saddam Hussein yang vokal tanpa konsep, Pak Prabowo tegas, konsepsional, dan terukur,” puji Menag.

Baca Juga:Tancap Gas! Prabowo Perintahkan Kemenag Bentuk Ditjen Pesantren, Pisah Total dari PendisPresiden Prabowo Restui Ditjen Pesantren Kemenag, Ini Tiga Tujuan Strategisnya

​Pesan Menag tersebut disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam International Conference on Indonesian Islam di UINSA, yang mengangkat tema “Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? Reassessing the Role of Indonesian Islam in Shaping the World Future in a Post-War Era.”

​Menawarkan Islam Indonesia sebagai Solusi Global

​Rektor UINSA, Akhmad Muzakki, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan forum penting untuk mempromosikan Islam Indonesia sebagai solusi atas berbagai tantangan global.

​“Kita membahas proposal penting untuk mengusung Islam Indonesia sebagai solusi atas problem dunia hari ini,” ujar Muzakki.

​Konferensi yang dihadiri sekitar 3.000 peserta ini ditutup dengan pembacaan Deklarasi Surabaya for Global Peace and Harmony bersama perwakilan mahasiswa internasional. Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk:

– ​Akademisi Asing: Greg Barton, Profesor Politik Global Islam dari Universitas Deakin, Australia.

– ​Perwakilan Asing: 10 perwakilan pemerintahan negara sahabat di Surabaya, termasuk Konjen Amerika Serikat Luther Gove, Konjen Tiongkok Tan Dayou, dan Konsulat Kehormatan Maroko Jamal Ghozi.

– ​Tokoh Nasional: Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, serta Stafsus dan Penasehat Ahli Menag.​(*)

0 Komentar