Menko Zulhas Ungkap Tantangan MBG Penuhi 82,9 Juta Porsi Protein, Wanti-wanti Harga Pangan Naik!

Menko-Pangan-Zulkifli-Hasan
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) secara tegas menyatakan bahwa profesi ahli gizi wajib dilibatkan dalam setiap proses penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto: Screenshot/IG @zul.hasan

​CIREBONINSIDER.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam menyiapkan pasokan protein untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai 2026.

Program yang akan menyasar 82,9 juta penerima manfaat ini membutuhkan setidaknya 82,9 juta porsi protein harian. Hal ini memicu kekhawatiran serius akan lonjakan harga bahan pangan di pasaran.

​Menanggapi potensi krisis pasokan ini, Zulhas menegaskan pemerintah menargetkan Swasembada Protein Nasional pada tahun 2026 melalui upaya besar-besaran di sektor produksi.

Baca Juga:Gaji Ahli Gizi MBG Cair Paling Akhir Hari Ini! BGN: Kendalanya Pergeseran Kode Anggaran PPPKBGN Latih 30.000 Penjamah Makanan MBG, 10 Strategi Disiapkan Jamin Keamanan Pangan Nol Insiden

​Hukum Pasar: Ancaman Kenaikan Harga Pangan

​Zulhas secara rinci memaparkan skala kebutuhan harian yang harus dipenuhi untuk mendukung MBG.

​”Karena tahun depan akan memberikan MBG kepada 82,9 juta penerima manfaat, maka kalau telur satu hari satu, kita perlu 82,9 juta butir telur [per hari]. Kalau ikan, maka perlu 82,9 juta potong ikan,” ucap Zulhas dalam acara Puncak Hari Ikan Nasional 2025 di Jakarta, Minggu (23/11).

​Ia secara tegas mengingatkan risiko ekonomi jika produksi domestik tidak dapat mengimbangi permintaan yang melonjak tinggi.

​“Kan biasa hukum pasar, kalau yang minta banyak, permintaan banyak, tetapi produksi sedikit, pasti harganya naik. Makanya kami sekarang sedang berlomba-lomba,” kata Zulhas, menekankan pentingnya percepatan peningkatan kapasitas produksi protein.

​Solusi Diversifikasi Lokal dan Target Swasembada

​Untuk menjawab kebutuhan kuantitas yang begitu besar, pemerintah mempertimbangkan penggunaan sumber protein khas masing-masing daerah sebagai strategi diversifikasi, agar MBG tidak bergantung pada satu komoditas saja.

​Bersamaan dengan itu, target utama pemerintah adalah mencapai Swasembada Protein pada 2026. Untuk merealisasikannya, sejumlah rencana besar tengah digulirkan, khususnya di sektor perikanan:

– ​Pembangunan tambak ikan berskala besar seluas sekitar 20.000 hektare di Jawa.

– ​Pengembangan tambak di 500 kabupaten dan kota.

– ​Pembangunan 2.000 desa nelayan pada 2026.

​Langkah infrastruktur masif ini sejalan dengan visi Presiden dalam RPJMN 2025-2029 mengenai kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

Baca Juga:Prabowo Akui Ribuan Kasus Keracunan di Program MBG, Klaim Sukses 99,99 PersenMBG Serap 1 Juta Pekerja, Dadan Sebut Program Prabowo Buka Lapangan Kerja Massal

​Protein: Kunci Utama Peningkatan IQ Nasional

​Selain isu pasokan dan harga, Menko Zulhas juga mengaitkan program ini dengan misi jangka panjang negara: peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

​Zulhas menyoroti bahwa protein berperan penting untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Ia membandingkan rata-rata Intelligent Quotient (IQ) Indonesia yang masih berkisar di 90-an, jauh di bawah rata-rata IQ negara maju yang sudah berada di atas 109 poin.

0 Komentar