CIREBONINSIDER.COM – Pekan Sastra Cirebon 2025 yang digelar mulai dari 25 Oktober hingga 1 November itu akhirnya selesai dilaksanakan. Program ini terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kementerian Kebudayaan RI dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya.
Melalui Direktorat PPPK dan MTN Seni Budaya, Kementerian Kebudayaan menunjukkan komitmennya untuk menguatkan ekosistem sastra di Indonesia. Lebih spesifik, Pekan Sastra Cirebon sendiri merancang rangkaian kegiatannya untuk mendorong tumbuhnya ruang baru bagi para penulis, pelajar, mahasiswa, komunitas kreatif, dan pegiat budaya di seluruh Jawa Barat.
Mengusung tema “Fantasia Cirebon”, Pekan Sastra Cirebon 2025 menghadirkan berbagai agenda mulai dari kemah sastra, diskusi sastra, bedah buku, pameran arsip, workshop kreatif, hingga kunjungan heritage. Selain sebagai wahana pertemuan ide, kolaborasi, dan pematangan bakat, Pekan Sastra Cirebon 2025 sekaligus menjadi persembahan bagi penyair Cirebon, Ahmad Syubbanusdin Alwy.
Baca Juga:Rumah Rengganis Pantik Generasi Muda Berkarya lewat Agenda Pekan Sastra CirebonUnik! Paguyuban Nok Nang Dermayu Bawa Kesenian Tradisional Masuk Mal Indramayu
Rangkaian kegiatan berlangsung 25 Oktober hingga 1 November 2025, dengan partisipasi luas dari komunitas sastra Cirebon, mahasiswa, pelajar, serta para penulis dan kurator dari berbagai kota. Sejumlah kegiatan digelar di sejumlah tempat seperti Latar Wingking, Tabalong, Kedai Rumah Rengganis, Kopi Satu Visi, dan keraton Kanoman.
Perkuat Ekosistem Sastra dan Ekologi Literasi yang Hidup
Acara puncak Pekan Sastra Cirebon 2025 dilaksanakan pada 1 November di Keraton Kanoman, menghadirkan Direktur Jenderal PPPK, Ahmad Mahendra, dan Direktur Pengembangan Budaya Digital, Saymsu Rijal, sebagai tamu kehormatan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk memperkuat ekosistem sastra dan ekologi literasi yang hidup, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kami sangat berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya penguatan ekosistem sastra di Indonesia. Ada banyak program telah kami buat. Salah satunya adalah penguatan festival sastra yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia,” tegas Ahmad Mahendra.
Malam puncak Pekan Sastra Cirebon 2025 berlangsung meriah. Pengunjung yang datang dari berbagai daerah itu disuguhi pementasan-pementasan musik dan pembacaan puisi. (*)
