”Setiap petani, peternak, dan nelayan di satu wilayah itu harus diberdayakan menjadi sumber bahan pangan untuk dijual ke SPPG. Dari SPPG, baru kemudian diedarkan ke penerima manfaat,” tuturnya.
Dengan SPPG yang melayani hingga 3.000 penerima manfaat setiap hari, skema ini memastikan adanya pasar serap (absorpsi market) yang stabil bagi komoditas lokal. Menjadikan MBG sebagai lokomotif penggerak roda ekonomi daerah selain instrumen pemenuhan gizi nasional.(*)
