CIREBONINSIDER.COM – Bupati Cirebon, Drs. H. Imron M.Ag, menegaskan bahwa peran santri dan ulama bukan sekadar fondasi sejarah. Melainkan pilar utama dan kunci mutlak untuk mewujudkan visi nasional Indonesia Emas 2045 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Secara spesifik, Bupati Imron menyebutkan bahwa cita-cita besar tentang kemakmuran nasional mustahil tercapai tanpa peran aktif kaum sarungan.
Penegasan politik ini disampaikan Bupati Imron saat menghadiri acara puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2025 PCNU Kabupaten Cirebon, Sabtu (15/11), di Alun-alun Terminal Weru.Dalam pidato sambutannya yang bertema “Bersama Santri, Cirebon Hebat Membangun Negeri,” Imron menekankan bahwa momentum Hari Santri harus menjadi titik tolak untuk melanjutkan perjuangan, bukan hanya mengenang sejarah.
Baca Juga:KH Aziz Hakim: Santri Wajib Jaga Akhlak dan Mandiri, Pesantren Fondasi Karakter BangsaPCNU Cirebon Lahirkan 2 Program Unggulan: Kalender Abadi dan Sertifikasi Wakaf Gratis
“Cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto tentang Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud jika seluruh lapisan masyarakat, termasuk santri dan ulama, ikut berperan aktif,” ujarnya, secara eksplisit menghubungkan kiprah kaum Nahdliyin dengan agenda pembangunan nasional.
Bupati Imron juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh ulama dan santri.
Ia memaparkan konteks historis HSN, menegaskan bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah buah dari pengabdian dan perjuangan tanpa henti para tokoh agama.
“Santri dan alim ulama adalah sosok yang terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Kita harus berterima kasih atas kiprah mereka yang membuat kita dapat menikmati kemerdekaan dengan nyaman,” kata Imron.Untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan ideal, Imron memaparkan empat pilar kehidupan yang diharapkan dapat menjadi panduan sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat:
1. Keberadaan Ulama: Mampu memberikan arahan dan ketenangan hidup.
2. Para Dermawan (Aghniya): Berperan aktif membantu sesama yang membutuhkan.
3. Kelompok Fakir Miskin: Harus diperhatikan dan diberdayakan secara nyata.
4. Sosok Pemimpin: Harus adil dalam menjalankan roda pemerintahan.
Bupati Cirebon berharap agar sinergi ini berkelanjutan demi mewujudkan Kabupaten Cirebon yang lebih maju, sejahtera, dan memiliki landasan moralitas serta akhlak yang kuat.(*)
