Stunting di Kabupaten Cirebon Turun 5 Persen, Kolaborasi Lintas Sektor Terus Diperkuat

Bahas stunting
Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Cirebon Tahun 2025. Foto: Pemkab Cirebon.

CIREBONINSIDER.COM- Upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menekan angka stunting menunjukkan hasil positif.

Melalui kerja bersama berbagai instansi, prevalensi stunting di daerah ini berhasil ditekan hingga lima persen dalam dua tahun terakhir.

Pencapaian tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Cirebon Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Suparman, Bapperida Kabupaten Cirebon, Kamis (13/11/2025).

Baca Juga:KONI Kabupaten Cirebon Tempati Kantor Baru, Bupati Imron Dorong Kebangkitan PrestasiSekolah Rakyat di Kabupaten Cirebon Siap Dibangun, Wabup Jigus: Kita Gunakan Model Murni

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perangkat daerah, mulai dari Bapperida, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Komunikasi dan Informatika, perwakilan camat, hingga UPTD 5A dari seluruh kecamatan.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Indra Fitriani mengungkapkan bahwa tren penurunan stunting yang terjadi dua tahun terakhir merupakan buah dari kerja terintegrasi berbagai sektor.

“Banyak capaian signifikan yang berhasil diraih selama dua tahun ini. Berdasarkan SSGI, prevalensi stunting menurun dari 22,9 persen pada 2023 menjadi 18 persen pada 2024. Itu artinya kita berhasil menurunkannya lima persen,” tutur Fitri.

Ia menekankan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari komitmen semua pihak yang secara konsisten menjalankan program, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Meski begitu, Fitri mengingatkan bahwa upaya penurunan stunting belum selesai.

“Masih banyak pekerjaan yang harus kita tuntaskan agar seluruh anak terhindar dari stunting,” ujarnya.

Untuk memastikan program berjalan berkelanjutan, Fitri menyampaikan tiga poin penting yang perlu menjadi fokus ke depan.

Pertama, seluruh evaluasi program sebelumnya harus digunakan sebagai dasar penyempurnaan kebijakan.

Baca Juga:Lewat Job Fair 2025, Bupati Cirebon Dorong Perluas Kolaborasi untuk Membuka Kesempatan KerjaDPRD Kabupaten Cirebon Wajibkan Kurikulum Lokal: Sejarah Cirebon vs Literasi Digital, Mana Prioritas?

Kedua, koordinasi lintas sektor perlu diperkuat dengan pembagian tugas yang lebih jelas agar program berjalan efektif.

Ketiga, pemahaman masyarakat mengenai stunting harus terus diperluas, mengingat masih banyak misinformasi yang berkembang.

“Stunting bukan hanya masalah gizi semata, melainkan berhubungan langsung dengan masa depan generasi,” jelasnya.

Fitri juga menegaskan bahwa penurunan stunting merupakan program strategis nasional yang melibatkan 20 kementerian dan lembaga, seluruh pemerintah daerah, serta berbagai organisasi nonpemerintah.

Karena itu, capaian Kabupaten Cirebon turut berkontribusi pada target besar Indonesia Bebas Stunting tahun 2045.

0 Komentar