CIREBONINSIDER.COM — Kinerja perekonomian Jawa Barat (Jabar) mengukir capaian impresif. Realisasi investasi di provinsi ini melonjak tajam 36,34% pada Triwulan III (Q3) 2025.
Angka fantastis tersebut, mencapai Rp77,13 triliun, diklaim Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sebagai hasil langsung dari konsistensi kebijakan infrastruktur masif dan transparansi anggaran yang ia jalankan selama sembilan bulan terakhir.
Lonjakan investasi ini turut menopang kinerja makroekonomi Jabar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Jabar pada periode yang sama mencapai 5,20% (Year-on-Year/YoY).
Baca Juga:Darurat Lalu Lintas Jabar: Korban Laka 45 Kali Lipat Bencana, KIR Wajib Bengkel Resmi Mulai 2026Ultimatum KDM: Mulai 2026 Jabar 'Haramkan' Truk ODOL, Anggaran Rp3 T Cuma Buat Tambal Jalan
Nilai tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,04%. Secara keseluruhan, Jabar kini menyumbang 12,73% terhadap total perekonomian Indonesia.
Infrastruktur sebagai Magnet Investasi
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kunci utama di balik pencapaian ini adalah perbaikan infrastruktur jalan yang masif dan terukur.
”Total pencapaian kita adalah 666 kilometer jalan mulus yang dibiayai murni dari pajak kendaraan. Mobilitas yang lancar bagi masyarakat adalah pendorong utama tumbuhnya perekonomian,” kata Dedi di Bandung, Sabtu (9/11).
Ia menjelaskan, investasi pada jalan bertujuan utama untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang, yang menjadi prasyarat mutlak bagi masuknya modal. Gubernur menekankan pentingnya menjaga kualitas infrastruktur demi efisiensi anggaran jangka panjang.
”Jika jalan cepat rusak, maka anggaran pembangunan akan terperangkap untuk perbaikan berulang. Konsekuensinya, kita kehilangan kesempatan untuk mengalokasikan investasi yang lebih besar ke sektor lain, terutama sumber daya manusia (SDM) di masa depan,” tegasnya.
Data BKPM Perkuat Klaim
Capaian ini diperkuat oleh data resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Realisasi investasi di Jabar pada Q3-2025 tercatat mencapai Rp77,13 triliun. Jumlah ini mewakili 15,7% dari total investasi nasional dan menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 36,34% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (Rp56,57 triliun).
Baca Juga:Soal 'Uang Parkir', Gubernur KDM Desak BPK Audit Kas Jabar, Minta Hasil Diumumkan SegeraInovasi KDM: Defisit Anggaran Rp2,4 T, Ribuan ASN Jabar Dirombak Jadi Staf TU Sekolah demi Efisiensi Ganda
Dedi menambahkan, iklim investasi semakin kondusif berkat kebijakan pendukung. Ini mencakup pemberantasan premanisme lewat satuan tugas khusus hingga penghilangan praktik percaloan tenaga kerja di industri melalui aplikasi digital terpadu, NyariGawe.
Plt Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menambahkan, pertumbuhan 5,20% tersebut didorong oleh kuatnya realisasi investasi Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri (PMA/PMDN), khususnya pada sektor konstruksi dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
