“Misalnya, BPBD memiliki delapan perahu yang siap digunakan untuk evakuasi pemukiman warga jika terjadi banjir. Selain itu, ada enam tenda pengungsi yang sudah disiapkan di titik strategis,” tambah Andi.
Untuk personel, BPBD menyiagakan 43 anggota yang siap dikerahkan kapan saja. Selain itu, tingkat kelurahan juga telah membentuk Kelurahan Tangguh Bencana di 12 lokasi.
Antara lain Argasunya, Kalijaga, Pekiringan, Sukapura, Lemahwungkuk, Pegambiran, Larangan, Drajat, Kecapi, Kasepuhan, Jagasatru, dan Panjunan.
Baca Juga:Hadiri Rembug Fiskal APEKSI, Wali Kota Cirebon Dorong Inovasi Pendapatan Asli DaerahHadapi Potensi Bencana, Pemkot Cirebon Tetapkan Masa Tanggap Darurat sejak 1 Oktober 2025 sampai April 2026
Lima kecamatan pun sudah mendeklarasikan diri sebagai Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).
Setiap kelurahan dan kecamatan juga telah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung, termasuk 27 titik Rencana Tempat Evakuasi Sementara dan Akhir, yang siap digunakan saat bencana terjadi.
Simulasi dan sosialisasi mengenai prosedur evakuasi dan mitigasi akan terus dilakukan agar warga memahami langkah-langkah penanganan bencana.
“Dengan langkah-langkah yang matang, kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana sehingga Kota Cirebon lebih tangguh menghadapi musim hujan,” harapnya. (*)
