“Seluruh anggota Polri bersinergi dengan pemerintah kota, TNI, serta instansi terkait seperti BPBD, PMI, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial. Kami membagi langkah-langkah kesiapsiagaan dalam tahapan pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana,” kata Eko.
Ia menambahkan bahwa pemetaan wilayah rawan bencana menjadi prioritas agar setiap langkah yang diambil lebih tepat sasaran.
“Kita tidak mengharapkan terjadinya bencana, tapi kita harus siap dengan segala kemungkinan. Pos-pos darurat akan didirikan agar koordinasi lebih cepat, serta layanan kesehatan, sosial, dan keamanan tetap berjalan lancar,” kata Eko.
Baca Juga:Pemkab dan Polresta Cirebon Mulai Siaga Bencana Alam 2025Wali Kota Cirebon Lantik 41 Pejabat di Lapangan: Ini Simbol Keterbukaan dan Kesetaraan
“Pada tahap pasca-bencana, kegiatan seperti trauma healing, pendataan kerusakan, dan rekonstruksi juga akan dilaksanakan secara terpadu,” jelasnya.
Kapolres menambahkan, sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Kota Cirebon, forkopimda, dan seluruh masyarakat Kota Cirebon diharapkan dapat memastikan tanggap darurat berjalan efektif.
“Sehingga ketika bencana terjadi, semua pihak sudah memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas,” harapnya. (*)
