Dangi membeberkan bahwa Lomba Inovasi Daerah ini telah diselenggarakan tiga tahun berturut-turut, sejak 2023.
Konsistensi ini menjadi simbol komitmen pemerintah daerah untuk bergerak menuju pembangunan yang lebih adaptif dan berbasis solusi.
Contoh Ide: Aplikasi “Smart-Pelayanan” Pangkas Birokrasi
Program ini diharapkan mampu melahirkan berbagai karya inovatif yang mencerminkan kekayaan sektor di Cirebon.
Baca Juga:Kabupaten Cirebon Jadi Pusat Pembelajaran Budaya di Jawa BaratPemkab dan Polresta Cirebon Mulai Siaga Bencana Alam 2025
Dari 70 proposal yang masuk, salah satu ide yang menarik perhatian dewan juri adalah “Siap Lapor Cepat (SLC)”—sebuah sistem terintegrasi yang memungkinkan masyarakat mengajukan perizinan non-teknis dan keluhan publik langsung melalui aplikasi mobile.
Inovasi ini, yang diajukan oleh kelompok dari ASN di lingkup Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), berfokus pada pemangkasan jalur birokrasi, mengurangi waktu tunggu hingga 60%, dan memastikan transparansi dalam setiap tahapan layanan.
”Ide seperti SLC inilah yang kami harapkan, yaitu inovasi yang tidak hanya keren di atas kertas, tapi juga menjawab kebutuhan mendesak masyarakat, sekaligus mengefisienkan kerja pemerintah,” tegas Dangi.
Harapannya, 70 ide kreatif, temasuk SLC dan ide-ide lain di bidang pertanian serta pariwisata, tidak berhenti sebagai proposal, melainkan diolah menjadi ‘mesin’ kemajuan daerah yang berkelanjutan.(*)