“Saya meminta peserta mempelajari seluruh situs tersebut secara kontekstual,” tuturnya.
Restu mengatakan, pertemuan pelajar dari seluruh Jawa Barat di Kabupaten Cirebon membuka kesempatan besar membangun jejaring budaya.
Ia berharap siswa dapat terus mendiskusikan kebudayaan bahkan setelah program selesai.
Baca Juga:Pemkab dan Polresta Cirebon Mulai Siaga Bencana Alam 2025Dilantik Jadi Ketua KONI Kabupaten Cirebon 2025-2029, Wabup Jigus Target Lompatan Prestasi Olahraga
“Kami meminta guru membawa metode pembelajaran interaktif ke sekolah masing-masing, karena menurutnya, pembelajaran berbasis konteks lokal dapat memperkuat daya nalar dan karakter siswa,” pungkasnya.
Dengan warisan budaya yang melimpah dan dukungan fasilitas pembelajaran, Kabupaten Cirebon dipandang menjadi episentrum penguatan literasi budaya Jawa Barat melalui Program Sakola Budaya 2025. (*)
