Tes Kerja Korea G to G: Cuma 11,9 Persen Peserta Lolos Awal demi Gaji Rp23 Juta

Tes-Kerja-Korea-G-to-G
Tes Kerja Korea G to G: Cuma 11,9 Persen Peserta Lolos Awal demi Gaji Rp23 Juta. Foto: Ilustrasi/Pixabay.com

​CIREBONINSIDER.COM – Impian meraih gaji fantastis hingga Rp 23 juta per bulan di Korea Selatan mendorong ribuan warga negara Indonesia mengikuti persaingan super ketat melalui program Government to Government (G to G).

Data menunjukkan, hanya 11,9 persen dari puluhan ribu pendaftar yang berhasil melewati tahap seleksi awal bahasa Korea dan berhak maju ke tahapan krusial, yaitu Skill Test (Ubiquitous Based Test/UBT).

​Sebanyak 4.538 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) dari 29 provinsi saat ini tengah mengikuti skill test umum sektor manufaktur, yang diselenggarakan di Semarang pada 1–5 November 2025.

Baca Juga:KACES Kembali Digelar di Kota Cirebon, Pertukaran Budaya Indonesia dengan Korea SelatanKasus Buruh Migran Indramayu di Dubai Jadi Bukti, Komnas Perempuan Desak DPR Segera Perkuat RUU P2MI

​Seleksi Awal: 1 dari 10 peserta lolos​kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Ujian Bahasa Korea EPS-TOPIK yang diikuti total 38.263 peserta.

Dari jumlah tersebut, hanya 4.538 orang yang dinyatakan lulus—menunjukkan betapa ketatnya seleksi awal (sekitar 1 dari setiap 10 peserta yang mendaftar).

​4.538 peserta yang lolos terdiri dari 3.553 laki-laki dan 985 perempuan. Latar belakang pendidikan mereka beragam, dengan mayoritas adalah lulusan SLTA, diikuti lulusan SLTP, Diploma, dan Strata 1.

​Detail Ujian: Bukti Fisik dan Keterampilan Standar HRD Korea

​Ujian ini menjadi tahapan penting bagi CPMI untuk membuktikan kemampuan fisik, keterampilan dasar, serta wawasan kerja yang sesuai dengan standar ketat Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea).

​Tahapan ujian meliputi:

– ​Wawancara langsung dengan tim HRD Korea.

– ​Tes fisik dasar, seperti kekuatan genggaman dan punggung.

– ​Uji kemampuan dan keterampilan khusus, termasuk penilaian sikap kerja, kemampuan berbahasa Korea dasar, dan pemahaman keselamatan kerja.

​Direktur Penempatan Pemerintah, Dyah Rejekiningrum, mengonfirmasi tingginya minat masyarakat karena potensi gaji yang luar biasa.​”Kesempatan kerja di Korea Selatan memang luar biasa. Bahkan, lulusan SMP pun bisa memperoleh gaji sekitar Rp23 juta per bulan. Ini menjadi peluang besar bagi mereka yang mau bekerja keras dan disiplin,” ujar Dyah.

Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan skill test ini berlangsung dalam dua sesi setiap hari hingga 5 November.

Baca Juga:Perlindungan Awak Kapal Migran: P2MI dan KPI Bahas Harmonisasi AturanPemerintah Luncurkan KUR Khusus Pekerja Migran, Solusi Tepat Atasi Jeratan Utang

​Peringatan Keras: Kelulusan Belum Jaminan Penempatan

​Meskipun telah melewati seleksi yang panjang dan berat, perjuangan CPMI belum berakhir.

0 Komentar