INDRAMAYU, CIREBONINSIDER.COM– Istri Wakil Presiden RI, Selvi Gibran Rakabuming, menyoroti pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Indramayu.
Dalam kunjungan kerjanya, Ibu Selvi Gibran menyatakan produk Indramayu, seperti Mangga Gedong Gincu, sudah unggul kualitasnya, namun terbentur oleh dua masalah utama: kemasan yang kurang menarik dan minimnya legalitas produk.
Dua hal tersebut dinilai menjadi penghambat utama produk unggulan lokal bersaing di pasar global.
Baca Juga:Demi Infrastruktur, Lucky Hakim Pangkas Rp5 Miliar Anggaran Rumah Dinas saat Indramayu Defisit Rp240 MiliarGebrakan Ekonomi Agraria Indramayu: Lawan Jerat Tengkulak lewat Mesin Penggilingan Lanusa Binaan KPA
Kunjungan yang digagas bersama rombongan Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih ini menjadi momentum penting untuk mendorong UMKM agar Digital Go Global.
Fokus utamanya adalah menghilangkan hambatan struktural yang membuat produk lokal sulit bersaing di pasar internasional.
Kemasan Kunci “Promosi Senyap” di Pasar Global
Dalam sesi dialog bersama para pelaku UMKM pangan olahan, Ibu Selvi Gibran memberikan apresiasi terhadap cita rasa khas produk Indramayu.
Namun, beliau menekankan bahwa nilai jual produk seringkali ditentukan oleh tampilan luar.
”Saya melihat Indramayu menyimpan banyak potensi besar. Kualitas produknya sudah bagus, dari mangga hingga berbagai olahan. Tapi, tantangan terberat kita adalah inovasi kemasan,” ujar Ibu Selvi.
Beliau mengingatkan bahwa kemasan yang profesional adalah bentuk silent marketing yang sangat menentukan keputusan pembeli di pasar global.
Secara khusus, beliau mendorong para pengusaha memanfaatkan media sosial.
Promosi digital dinilai sebagai jalan pintas yang efektif dan berbiaya rendah untuk mendongkrak penjualan, sejalan dengan program pemerintah pusat dalam memajukan UMKM daerah.
Baca Juga:Terobosan Daging Murah: Kerbau Australia Masuk RPH Indramayu, Janjikan Kualitas PremiumGincu Ayu 2025, Bupati Indramayu: Inovasi adalah Jalan untuk Memberikan Pelayanan Terbaik
Menanggapi tantangan legalitas dan pemasaran, kunjungan ini sekaligus mengukuhkan sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan solusi praktis.
Ketua Deputi Bidang VI Seruni Kabinet Merah Putih, Dina Budi Arie, menjelaskan bahwa program yang dijalankan mencakup bimbingan teknis (bimtek) dan coaching clinic yang sangat fokus pada kesiapan ekspor.
Program Bimtek yang diikuti 200 peserta, termasuk purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), ini memprioritaskan materi penting untuk menembus pasar internasional:
-Sertifikasi Produk: Pengurusan izin keamanan pangan dan legalitas usaha sebagai syarat mutlak ekspor.
