7. Johan Mohammad Cai (Pembantu I): Perwakilan pemuda keturunan Tionghoa, kehadirannya menegaskan semangat persaudaraan lintas etnis.
8. Soenario Sastrowardoyo (Penasihat Panitia): Pengacara dan intelektual, turut menjadi penggagas Manifesto 1925 bersama Mohammad Hatta.Peran tokoh dari etnis Tionghoa seperti Sie Kong Liong dan Johan Mohammad Cai adalah bukti otentik bahwa semangat Sumpah Pemuda sejak awal sudah inklusif, melampaui sekat suku dan etnis—sebuah fondasi yang relevan untuk persatuan di tengah polarisasi saat ini.Spirit 2025: Pemuda Inovatif, Jembatan Semangat Masa Kini
Jika pemuda 1928 bergerak melawan kolonialisme, pemuda 2025 bergerak melawan tantangan modern: kesenjangan digital, isu sosial, hingga persaingan global.
Baca Juga:Mendikdasmen: Sumpah Pemuda ke-97 Momentum Kuatkan Trigatra BahasaGotong Royong, Jabar Wajibkan ASN hingga Siswa Donasi Rp1.000 untuk Kesehatan dan Pendidikan Darurat
Mereka adalah ahli waris yang menerjemahkan semangat persatuan dan kontribusi ke dalam bahasa inovasi, teknologi, dan kepedulian sosial.
Berikut adalah beberapa sosok yang membuktikan nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap relevan:
– Steve Sutanto (Glints): Pendiri startup yang masuk Forbes 30 Under 30. Kontribusinya adalah menciptakan aksesibilitas di dunia kerja dan mengatasi masalah pengangguran bagi lulusan muda.
– Maudy Ayunda: Berprestasi tinggi di dunia hiburan dan pendidikan (double degree), ia aktif sebagai duta kampanye melawan perbudakan modern. Ia adalah representasi pemuda berintegritas, berilmu, dan peduli sosial.
– Jerome Polin: Melalui kanal YouTube, ia menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Jepang dan edukator. Ini mencerminkan semangat persatuan dan pemersatu dalam ranah global.
– Ferry Irwandi (Malaka Project): Konten kreator, aktivis, dan edukator yang fokus menumbuhkan literasi kritis dan semangat berpikir terbuka di kalangan anak muda—peran krusial dalam melawan hoaks dan polarisasi.
– Liana Gonta Widjaja (Greenly): Melalui startup F&B, ia mengajak masyarakat peduli pada kesehatan dan lingkungan. Ini adalah bentuk kontribusi nyata terhadap kualitas hidup dan isu berkelanjutan.
Baca Juga:Wali Kota Cirebon Geser Agus Mulyadi dari Jabatan Sekda ke Staf AhliWamendikdasmen: Pendidikan Gratis Cukup Berat, Mungkin Baru Bisa Tahun Depan
Para pemuda inspiratif ini tidak hanya sekadar sukses pribadi, tetapi mereka menggunakan platform dan inovasi mereka untuk memperbaiki ekosistem sosial dan ekonomi di Indonesia.
Mereka adalah penjelmaan dari ‘Satu Tanah Air’ melalui karya yang melayani masyarakat luas, dan ‘Satu Bahasa’ yang diterjemahkan melalui bahasa universal teknologi dan kepedulian.
