CIREBONINSIDER.COM– Mantan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj (SAS) menekankan adanya tiga pilar fundamental yang wajib dijaga umat Islam untuk mencapai kemuliaan dan keridaan Allah SWT.
Tiga pilar tersebut adalah menjaga ketauhidan, menjaga al-karomah (kemuliaan diri), dan mengamalkan akhlakul karimah.
Peringatan keras disampaikan Kiai Said Aqil terkait pilar pertama, ketauhidan. Di mana ia menegaskan bahwa kesombongan merupakan musuh utama dan penghancur keimanan seorang hamba.
Baca Juga:Soal 'Uang Parkir', Gubernur KDM Desak BPK Audit Kas Jabar, Minta Hasil Diumumkan SegeraGus Yahya PBNU: Kemarahan Santri ke Trans7 Adalah Serangan terhadap Kelompok Identitas
”Allah tidak menyukai orang yang sombong. Kesombongan adalah musuh dari ketauhidan dan keimanan, karena membuat manusia lupa bahwa mereka hanyalah makhluk dan hamba Allah,” tegas Kiai Said Aqil dalam Tabligh Akbar Haul Syech Magelang Sakti, Desa Karangkendal, Kapetakan, Cirebon, Senin (27/10/2025).
Kesombongan, Dosa Pertama Iblis yang Melenyapkan Tauhid
Dalam pemaparannya, Kiai Said Aqil merujuk pada kisah penciptaan Adam dan Iblis sebagai contoh nyata bahaya kesombongan.
”Yang berhak sombong (Al-Mutakabbir) hanyalah Allah. Iblis dilaknat Allah karena kesombongannya, merasa lebih hebat karena diciptakan dari api, sementara Adam diciptakan dari tanah,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kiai Said Aqil menasihati umat untuk senantiasa menjaga hati dari rasa sombong dan takabur karena hal tersebut akan melenyapkan ketauhidan seorang Muslim.
”Kesombongan akan menghilangkan ketauhidan kepada Allah. Kita harus menjaga hati dari rasa sombong dan takabur,” tuturnya.
Tiga Pilar Wajib Umat Muslim: Ibadah Mencakup Seluruh Aspek Hidup
Lebih lanjut, tiga pilar penting yang disarikan dari tujuan penciptaan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT (“Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku”) itu dijelaskan secara detail.
1. Menjaga Ketauhidan (Keimanan dan Keislaman)
Ketauhidan mencakup ibadah dalam makna yang luas, bukan hanya salat, puasa, zakat, dan haji. Menurut Kiai Said Aqil, setiap pekerjaan yang diniatkan karena Allah, seperti mencari nafkah atau sekolah, akan bernilai sebagai ibadah.
Baca Juga:Garut Tantang Santri Kuasai Alfiyah Ibnu Malik dan Jadi Pelopor Inovasi di HSN 2025Ultimatum Keras Pagar Nusa ke Trans7 Buntut XPOSE UNCENSORED Lecehkan Pesantren, Ancam Aksi Besar
Poin krusial pada pilar ini adalah menghindari kesombongan yang menghilangkan kesadaran bahwa manusia hanyalah hamba.
2. Menjaga Al-Karomah (Kemuliaan Diri)
Allah Swt telah memuliakan manusia (Walaqod karomna bani Adam), menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat jika ia mampu mengalahkan hawa nafsunya.
