Presiden Prabowo Restui Ditjen Pesantren Kemenag, Ini Tiga Tujuan Strategisnya

Ganti menteri
Presiden Prabowo Subianto. Foto: Setkab.

Resolusi Jihad: Semangat Masa Lalu Relevan Hari Ini

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga mengingatkan kembali tentang peran historis santri.

Ia menyebut Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa, yang memicu perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa semangat jihad 80 tahun lalu itu masih sangat relevan hingga hari ini, terutama saat menyangkut kepentingan menjaga keutuhan bangsa dengan ilmu dan keimanan.

Baca Juga:Prabowo Gebrak Kemenhajum: Biaya Haji Wajib Turun dan Terobosan Kampung Indonesia di MekahPrabowo Sebut Korupsi Timah Rp800 T dan CPO Subversi Ekonomi, Kritik Keras Penegakan Hukum

“Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa — sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” tutupnya.

Peringatan Hari Santri Nasional sendiri ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober untuk mengenang peristiwa bersejarah Resolusi Jihad tersebut.

Keputusan pembentukan Ditjen Pesantren ini dinilai banyak pihak sebagai kado istimewa dan pengakuan tertinggi negara terhadap peran institusi pendidikan tertua di Indonesia ini. (*)

0 Komentar