Pemkab Indramayu 'Jemput Bola', Keruk Pelabuhan Dadap untuk Kejar Potensi Pusat Ekspor Perikanan

Lucky Hakim
Bupati Indramayu Lucky Hakim. Foto: Istimewa.

INDRAMAYU, CIREBONINSIDER.COM– Pemerintah Kabupaten Indramayu mengambil langkah berani dan strategis dengan “jemput bola” mempercepat pengerukan sedimentasi di Pelabuhan Perikanan Dadap, Kecamatan Juntinyuat.

Aksi ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektoral antara TNI Angkatan Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat, dan Diskanla Kabupaten Indramayu, demi merealisasikan potensi Dadap sebagai pusat ekspor-impor perikanan nasional.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang hadir meninjau langsung kapal keruk pada Kamis, (23/10/2025), mengungkapkan bahwa percepatan ini diajukan Pemkab meskipun pengerjaan normalisasi aliran sungai sebenarnya merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Baca Juga:Krisis Alat! Pilkades Digital Indramayu Terancam Gagal, DPRD Jabar Desak Kolaborasi Lintas SektorDemi Infrastruktur, Lucky Hakim Pangkas Rp5 Miliar Anggaran Rumah Dinas saat Indramayu Defisit Rp240 Miliar

Upaya ini menjadi krusial untuk memperlancar aktivitas nelayan sekaligus diprediksi akan mengembangkan sektor perikanan di kawasan tersebut hingga tiga kali lipat.

Tantangan Keterbatasan dan Harapan pada Pusat

Bupati Lucky menjelaskan bahwa inisiatif pengerukan ini diambil di tengah tantangan keterbatasan infrastruktur.

Saat ini, hanya satu kapal keruk yang harus melayani 14 muara di seluruh wilayah Indramayu.

Keterbatasan ini yang mendorong Pemkab mengajukan percepatan agar masyarakat segera mendapatkan manfaatnya, tanpa menunggu birokrasi BBWS.

“Harapan saya, pemerintah pusat dan provinsi bisa kembali memberikan dukungan anggaran agar masyarakat Indramayu, khususnya Desa Dadap, bisa terus bergotong royong memperkuat sektor perikanan,” tegas Lucky Hakim.

Ia menekankan bahwa dukungan ini vital untuk mendorong potensi Indramayu, terutama wilayah utara, sebagai pusat ekonomi kelautan baru.

Di tempat yang sama, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem (PPMC), Ahman Kurniawan, yang didampingi Kuwu Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, menggarisbawahi pentingnya Pelabuhan Dadap sebagai prioritas utama dalam program optimalisasi pelabuhan pesisir.

Ahman memproyeksikan Dadap sebagai masa depan industri perikanan Indramayu.

Baca Juga:Cerita Naisila dari Indramayu: Ingin Jadi Dokter Langsung Direspons Mensos: Titip Ya Bapak dan Ibu GuruGincu Ayu 2025, Bupati Indramayu: Inovasi adalah Jalan untuk Memberikan Pelayanan Terbaik

“Saya melihat Dadap memiliki potensi besar sebagai pintu masuk dan keluar produk hasil industri perikanan dari Indramayu ke seluruh Indonesia,” katanya.

“Ke depan, wilayah utara ini bisa menjadi pusat ekspor-impor hasil perikanan yang berbeda dengan pelabuhan lainnya,” jelasnya optimis.

Target pengerukan ini adalah memungkinkan kapal berukuran besar dapat masuk dengan lancar melalui Muara Dadap.

Selain pengerukan, Ahman juga mengungkapkan telah mengusulkan pembangunan fasilitas pendukung, yaitu kampung nelayan Dadap dengan kapasitas 60 unit rumah.

0 Komentar