CIREBONINSIDER.COM– Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, menempuh perjalanan darat yang ekstrem selama lima jam dari pusat kota demi menyerap aspirasi petani di wilayah pedalaman Cianjur Selatan.
Kunjungan reses Masa Sidang I Tahun Sidang 2025–2026 ini bukan sekadar mendengar. Tetapi menjadi ajang pembongkaran kesenjangan infrastruktur yang menyebabkan para petani Cianjur teriak mengenai isu krusial.
Wilayah yang disambangi meliputi Campaka, Campakamulya, Hegarmanah, Karangjaya, hingga Sukajadi Cibinong.
Baca Juga:Garut Terapkan Aplikasi Srikandi, Lawan Praktik Manipulasi AdministrasiGarut Tantang Santri Kuasai Alfiyah Ibnu Malik dan Jadi Pelopor Inovasi di HSN 2025
Dalam dialognya, Endang mencatat langsung keluhan utama yang menghambat produktivitas pertanian, yaitu harga pupuk yang mahal, kelangkaan benih, dan tantangan mendasar pada akses irigasi yang minim.
”Saya ingin memastikan, suara petani dari pelosok sekalipun tetap terdengar sampai ke pusat kebijakan,” tegas Endang dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/10).
Keterbatasan Akses dan Dedikasi Penyuluh
Perjalanan Endang yang memakan waktu 4 hingga 5 jam tersebut membuktikan betapa sulitnya akses transportasi menuju sentra-sentra produksi pangan di Cianjur Selatan.
Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan sarana pertanian yang ada di lapangan. Endang Thohari memberikan apresiasi tinggi terhadap peran vital penyuluh pertanian di daerah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi dedikasi para penyuluh yang tetap semangat mendampingi petani meski berada di daerah dengan akses yang sulit. Tanpa peran mereka, banyak program pemerintah yang tidak akan berjalan optimal,” ujarnya.
Ia menerima laporan bahwa tantangan di lapangan bukan hanya masalah pupuk dan benih, tetapi juga sulitnya transportasi hasil panen ke pasar, yang secara langsung merugikan kesejahteraan petani.
Ketergantungan pada cuaca juga menjadi risiko besar akibat infrastruktur irigasi yang belum memadai.
Baca Juga:Pemprov Jabar Siap Dukung Pemkab Cirebon Tuntaskan Masalah Jalan RusakPergeseran Prioritas Petani Indramayu: Serapan Pupuk NPK Tembus 83 Persen, Sinyal Kualitas Hasil Panen
Infrastruktur Rusak Ancam Potensi Ekonomi
Menurut Endang, wilayah Cianjur Selatan menyimpan potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi. Namun, potensi ini terancam oleh buruknya infrastruktur.
”Banyak potensi besar di wilayah selatan ini. Jika kita perkuat infrastruktur dan aksesnya, pertanian di sini bisa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” kata Endang.
Komitmen ini diwujudkan dengan penyerahan bantuan langsung berupa alat mesin pertanian (alsintan), pompa air, serta program pemberdayaan petani dan peternak kepada kelompok tani di masing-masing kecamatan.
