Demi Infrastruktur, Lucky Hakim Pangkas Rp5 Miliar Anggaran Rumah Dinas saat Indramayu Defisit Rp240 Miliar

Lucky Hakim
Bupati Indramayu Lucky Hakim. Foto: Pemkab Indramayu.

INDRAMAYU, CIREBOINSIDER.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu mengambil langkah radikal dalam merespons pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat senilai Rp240 miliar pada anggaran 2026.

Alih-alih menghentikan proyek, Bupati Lucky Hakim memilih jalur efisiensi total, bahkan mengambil keputusan ekstrem “mengorbankan” fasilitas pribadinya demi menjamin proyek infrastruktur publik tetap berjalan.

Sebagai bentuk komitmen adaptasi terhadap defisit tersebut, Lucky Hakim secara tegas memangkas habis anggaran senilai Rp5 miliar yang sedianya dialokasikan untuk perbaikan atau kebutuhan rumah dinas bupati.

Baca Juga:Lucky Hakim Lantik Ratusan Pejabat, Tandai Awal Penyegaran Birokrasi IndramayuLucky Hakim Pastikan Rekrutmen Tenaga Kerja Pabrik Sepatu di Krangkeng Indramayu Prioritaskan Warga Lokal

Bupati Lucky Hakim menegaskan bahwa pemangkasan anggaran yang terjadi secara merata di berbagai daerah tidak akan menjadi alasan bagi Indramayu untuk menghentikan pembangunan.

Pihaknya menyatakan akan beradaptasi melalui strategi “banting setir” anggaran, fokus pada penghematan ketat dan pengalihan pos-pos non-prioritas.

“Jadi karena ini memang terjadi di seluruh kabupaten/kota dan provinsi, maka kita akan beradaptasi dengan ini tetapi ada beberapa langkah yang akan kita tempuh, misalnya efisiensi, terus pengalihan anggaran lah,” kata Lucky Sabtu (18/10/2025).

Infrastruktur Tak Boleh Berhenti: Pengorbanan Seremonial dan Kantor Camat

Lucky menjelaskan, pemangkasan anggaran pribadi senilai Rp5 miliar untuk rumah dinas adalah langkah awal.

Selisih dari efisiensi itu, ditambah dari penghematan pos lain, akan digunakan untuk menutupi potongan Rp240 miliar dari pemerintah pusat.

Selain menolak fasilitas pribadi, sejumlah pos anggaran juga menjadi sasaran efisiensi:

– Penundaan Renovasi Kantor Camat: Rencana renovasi kantor-kantor camat yang dinilai tidak mendesak akan ditunda dahulu pada tahun 2026.

Baca Juga:Cerita Naisila dari Indramayu: Ingin Jadi Dokter Langsung Direspons Mensos: Titip Ya Bapak dan Ibu GuruResmi Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis, Gedong Gincu Sah Jadi Mangga Khas Indramayu

– Pemangkasan Kegiatan Seremonial: Berbagai kegiatan seremoni, rapat-rapat, dan kegiatan lain yang bersifat non-esensial akan dipangkas secara signifikan.

Lucky menilai, meskipun kegiatan yang dipangkas itu juga penting, pembangunan infrastruktur untuk masyarakat harus tetap berlanjut karena jauh lebih prioritas.

“Ada beberapa kabupaten/kota yang memang sudah menyatakan tahun depan tidak ada pembangunan. Saya pikir, untuk Indramayu tetap harus ada pembangunan walau mungkin kita mengorbankan di sisi yang lain,” tegas dia.

Sikap ini, lanjutnya, juga terinspirasi oleh langkah efisiensi yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi demi pembangunan infrastruktur provinsi.

0 Komentar