​”Mungkin kita garap secara khusus adalah di wilayah Zona 3 atau wilayah timur yang memang butuh dukungan untuk masalah biaya logistik agar harga bisa sama,” ujar Kapolri, memperkuat diagnosis bahwa kendala logistik adalah akar masalah disparitas harga.
​Janji Subsidi Angkutan: Solusi Permanen untuk Keadilan Pangan
​Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa fokus jangka pendek pemerintah saat ini masih pada Operasi Pasar beras SPHP yang dijadwalkan akan terus berjalan hingga awal 2026, didukung stok 1 juta ton yang masih tersedia.
​Kendati demikian, Amran memberi sinyal positif terkait usulan subsidi angkutan, menyerahkan implementasinya kepada Bulog.
Baca Juga:Jaringan "8 Juta Kader" GP Ansor Jadi Senjata Baru Bulog, Amankan Pangan Nasional hingga Pelosok DesaJurus Ganda Prabowo: Garap Desa Nelayan, Tambah 480 Ribu Hektare Sawah, Anggarkan Rp5 T untuk Gudang Bulog
​”Subsidi angkutan bisa saja, nanti teknisnya oleh Bulog. Yang penting sekarang kita jalankan operasi pasar,” kata Amran.
​Keputusan mempertimbangkan subsidi angkutan menunjukkan pengakuan kritis pemerintah bahwa masalah utama di Indonesia Timur adalah biaya struktural yang timbul dari ketiadaan infrastruktur memadai dan konektivitas.
Subsidi angkutan, jika dikelola secara efisien dan transparan, berpotensi menjadi solusi jangka menengah yang paling efektif. Mewujudkan keseimbangan harga pangan secara permanen, sekaligus menjawab isu keadilan sosial dan ekonomi di wilayah 3T.(*)
