Garis Pantai Eretan Mundur 200 Meter! Indramayu Darurat Abrasi, BBWS Citarum Mulai Proyek Penyelamatan

Ilustrasi-Pantai-Eretan-Indramayu
Garis Pantai Eretan Indramayu darurat abrasi. Hingga kini sudah mundur 200 meter. Karena itu BBWS Citarum memulai proyek multi-tahun menangkal abrasi. Foto: Ilustrasi/pixabay.com

CIREBONINSIDER.COM – Krisis lingkungan yang mengkhawatirkan melanda Indramayu. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengumumkan fakta mengejutkan: garis pantai Eretan, Indramayu, telah mundur hingga 200 meter.

Kondisi darurat tersebut disebabkan oleh abrasi parah dan penurunan tanah. Ancaman banjir rob permanen kini mengintai ribuan warga.

Menanggapi situasi kritis ini, BBWS Citarum segera memulai Proyek Pengaman Pantai Eretan di Kandanghaur. Sebuah upaya multi-tahun untuk menyelamatkan permukiman dari gelombang laut.

Baca Juga:Terobosan Daging Murah: Kerbau Australia Masuk RPH Indramayu, Janjikan Kualitas PremiumAkhiri Ironi 'Anak Tiri', Bupati Indramayu Lucky Hakim Pecahkan Kesenjangan Layanan di Perbatasan Gantar

​Ancaman Nyata: Rob Permanen Kian Menguat

​Kepala BBWS Citarum, Marasi Deon Joubert, menegaskan bahwa kombinasi kemunduran garis pantai dan penurunan tanah secara kolektif telah meningkatkan risiko banjir rob permanen di Pantai Eretan.

​”Hal ini terjadi karena pola angin, gelombang, dan aktivitas penduduk. Situasinya sangat kritis,” ujar Marasi Deon Joubert saat memberikan keterangan di Bandung, Sabtu (18/10).

​Proyek Pengamanan Kandanghaur: Tiga Tahap Penyelamatan Eretan

​Proyek pembangunan pengaman Pantai Eretan di Kecamatan Kandanghaur dijadwalkan selesai dalam tiga tahun. Proyek ini akan fokus pada penguatan garis pantai dan pengendalian pasang surut air laut.

Marasi Deon Joubert memaparkan tahapan pembangunan yang terstruktur dan mendesak:

– ​Tahun Ini (Tahap 1): Penyelesaian 500 meter pertama di Eretan Kulon.

– ​Tahun Kedua (Tahap 2): Sambungan konstruksi hingga menutup area Menir.

– ​Tahun Ketiga (Tahap 3): Pembangunan di area Kali Perawan untuk membuat tanggul pengendali banjir permanen.

​Langkah cepat ini diambil setelah BBWS Citarum melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat pada Rabu (15/10), untuk memastikan dukungan penuh sebelum konstruksi dimulai.

​Haru Warga Eretan Menyambut Solusi Krisis

Rencana pembangunan pengaman pantai ini disambut hangat oleh masyarakat setempat, yang selama ini hidup dalam bayang-bayang ancaman banjir rob. ​Kepala Desa Eretan Kulon, Sugi, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Saya merasa terharu dengan kehadiran program ini, sehingga ini akan memberikan sedikit ketenangan untuk masyarakat Eretan Kulon yang notabene ada di garis pantai Pulau Jawa,” ujarnya.

Baca Juga:Pergeseran Prioritas Petani Indramayu: Serapan Pupuk NPK Tembus 83 Persen, Sinyal Kualitas Hasil PanenGebrakan Ekonomi Agraria Indramayu: Lawan Jerat Tengkulak lewat Mesin Penggilingan Lanusa Binaan KPA

​Senada dengan Kades, Camat Kandanghaur, Rusyad Nurdin, menegaskan bahwa proyek ini merupakan upaya vital untuk keamanan.

“Pengaman ini tentu saja dalam rangka untuk warga Kandanghaur khususnya Eretan Kulon yang terdampak adanya banjir rob. Ini dalam rangka mengamankan kita semua, permukiman di sini, agar kehidupan di sini aman dan nyaman,” kata Rusyad.

0 Komentar