​Kunci Peradaban: SDM Berkualitas dan Pentingnya Adab
​Sejalan dengan seruan persatuan tersebut, Rais Syuriah PBNU Prof Mohammad Nuh yang turut hadir menyoroti kunci peradaban bangsa.
​”Kunci peradaban itu manusia. Pabrik dari human capital adalah pesantren, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” kata Nuh.
​Ia menambahkan, NU memperkuat diri dengan SDM berkualitas, termasuk melalui 22-23 Universitas Nahdlatul Ulama. Salah satunya Unusa yang disebutnya memiliki prestasi yang melampaui usianya.
Baca Juga:Garut Tantang Santri Kuasai Alfiyah Ibnu Malik dan Jadi Pelopor Inovasi di HSN 2025PBNU Gugat Trans7 ke Ranah Hukum, Gus Yahya Tuntut Trans Corp Tanggung Jawab Tayangan Hina Pesantren dan Kiai
​Sementara itu, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Kiai Kikin) mengingatkan pentingnya menjaga adab di tengah arus digitalisasi pendidikan.
​Ia menyebut, adab yang diajarkan pesantren, seperti mencium tangan guru, adalah tradisi keilmuan untuk menekan ego agar ilmu mudah masuk.
​Seruan Akhir: NU di Garda Terdepan
​Mengakhiri acara, Gus Yahya berharap Nahdlatul Ulama tetap bersatu sebelum menyerukan persatuan bangsa. ​Ia berpesan agar warga NU masuk ke jam’iyyah ini dalam rukun dan bersatu, bukan hanya jasad, tapi juga ruh.
​”NU harus berada di garda terdepan sampai cita-cita kemerdekaan tercapai, yaitu terwujudnya peradaban yang mulia,” pungkasnya.(*)
