Garut Terapkan Aplikasi Srikandi, Lawan Praktik Manipulasi Administrasi

Ilustrasi-adninistrasi
Pemkab Garut menerapkan aplikasi Srikandi dalam sistem administrasi. Selain efisien juga menekan manipulasi administrasi. Foto: Ilustrasi/Pixabay.com

CIREBONINSIDER.COM – Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut tidak hanya memangkas tumpukan kertas, tetapi juga menjadi benteng utama melawan praktik curang backdate administrasi.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara terbuka menyebut sistem ini sebagai “senjata” yang menghilangkan inefisiensi. Dan, yang paling krusial, mematikan praktik ‘backdate’ atau pemunduran tanggal surat.

​Berkat Srikandi, kepala daerah tak perlu lagi lembur hanya untuk menuntaskan tumpukan surat.

Baca Juga:Garut Tantang Santri Kuasai Alfiyah Ibnu Malik dan Jadi Pelopor Inovasi di HSN 2025TKW Garut Telantar di Arab Saudi, Disnakertrans: Kami Kecolongan, 'Jalur Tikus' Sulit Diawasi

Lebih dari itu, sistem ini membongkar rahasia efisiensi birokrasi. Memastikan bahwa setiap jejak administrasi terekam secara real-time dan transparan. Sehingga praktik pemunduran tanggal surat hilang total dari lingkungan kerja.

​Pengakuan ini disampaikan Bupati Garut saat menghadiri acara Penguatan Penggunaan Aplikasi Srikandi yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Garut di Kampus 4 Uniga, Rabu (15/10/2025).

​Efisiensi Personal dan Anti Manipulasi

​Abdusy Syakur Amin mengakui, sebelum adopsi Srikandi, ritme kerjanya didominasi tumpukan surat dinas yang mengharuskannya menelaah dan menandatangani secara manual hingga larut malam.

​”Dulu, surat seringkali baru selesai saya baca hingga jam 9 malam. Sekarang sudah selesai,” ungkapnya, menyoroti perubahan signifikan pada waktu kerja pribadinya.

​Namun, efisiensi waktu hanyalah bonus. Titik tekannya, menurut Bupati, adalah akuntabilitas. Dengan Srikandi, disposisi surat ke 35 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilakukan serentak. Dan, yang terpenting: tidak ada lagi ruang untuk manipulasi.

​”Enggak bisa di-backdate, ditarik dimundurin, enggak bisa, Bapak Ibu. Saya tahu hari ini Pak Sekda ke mana. Saya tahu hari ini Bu Putri ke mana, kalau ke luar kota. Cukup satu eksekusi, kita banyak hal bisa kita kerjasamakan,” tandas Bupati, menegaskan bahwa transparansi real-time adalah keunggulan vital.

​Progres Impresif: Nyaris 100 Ribu Naskah Digitalisasi

​Kepala Dispusip Kabupaten Garut, Totong, memaparkan bahwa adopsi Srikandi telah menunjukkan progres implementasi yang impresif.

Baca Juga:Kemenaker Cetak 1.000 Wirausaha Baru Lewat Agroforestri di Garut, Sasar Lahan Kosong dan Kelompok TaniGarut Genjot SLG Kesiapsiagaan Bencana, BMKG: Kita Punya Waktu Emas 6 Detik

Total naskah dinas yang telah diolah secara digital sudah mendekati angka 100.000. Sehingga menjadikannya salah satu implementasi kearsipan digital tercepat. Data terbarunya mencakup:

– ​Naskah Masuk: 40.625- ​Naskah Keluar: 17.789- ​Disposisi: 36.496- ​Rasio Keaktifan User: Melampaui 50% (Target 80% akhir bulan)

0 Komentar