​CIREBOINSIDER.COM – Ironi ketidakmerataan pelayanan publik, yang selama ini memosisikan warga di wilayah terpencil sebagai “anak tiri”, akhirnya didobrak.
Bupati Indramayu Lucky Hakim secara frontal menyambangi titik terjauh di perbatasan kabupaten, Kecamatan Gantar, untuk menghadirkan seluruh layanan publik dari pusat kota, Kamis (16/10/2025).
​Aksi “jemput bola” ini dipandang bukan sekadar seremonial. Melainkan intervensi langsung pemerintah daerah untuk memecah kesenjangan aksesibilitas yang telah menahun di wilayah Gantar, yang berbatasan langsung dengan Subang dan Sumedang.
Baca Juga:Pergeseran Prioritas Petani Indramayu: Serapan Pupuk NPK Tembus 83 Persen, Sinyal Kualitas Hasil PanenGebrakan Ekonomi Agraria Indramayu: Lawan Jerat Tengkulak lewat Mesin Penggilingan Lanusa Binaan KPA
​Layanan Adminduk dan NIB di Garis Batas
​Warga di Desa Mekarwaru dan Bantarwaru, yang selama ini harus menempuh jarak puluhan kilometer ke pusat kota Indramayu, kini dapat mengakses layanan esensial di pelataran desa.
​Dalam kegiatan terpadu yang dijuluki ‘Layanan Satu Atap Perbatasan’ ini, Pemkab Indramayu memfokuskan pada tiga kebutuhan dasar warga:
1. ​Administrasi Kependudukan (Adminduk): Pengurusan KTP, KK, dan Akta.
2. ​Legalitas Usaha: Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan mikro dari DPMPTSP.
3. ​Kesehatan: Pemeriksaan dan pengobatan gratis.
​Bupati Lucky Hakim menegaskan bahwa kehadiran ini adalah pesan politik bahwa tidak ada lagi daerah “zona merah” pelayanan di Indramayu.
​“Kami hadir di sini untuk memastikan masyarakat perbatasan merasakan kehadiran negara. Mereka tidak perlu lagi membuang waktu, biaya transportasi, dan cuti kerja hanya untuk mengurus satu dokumen. Kami ingin menghilangkan stigma warga Gantar adalah warga kelas dua,” ujar Bupati, memberikan penekanan pada aspek keadilan.
​Kisah Warga Gantar: Dari Biaya Mahal Menjadi Gratis dan Cepat
​Antusiasme warga Gantar terlihat jelas. Rendy, seorang pelaku UMKM makanan dan minuman, menceritakan beban ekonomi yang dipangkas oleh layanan ini.
​”Dulu, untuk mengurus NIB, saya harus mengeluarkan biaya transportasi yang lumayan, belum lagi antriannya. Sekarang, bisa diurus di sini, cepat, dan yang terpenting, gratis. Ini benar-benar membuat usaha kecil kami makin jelas dan legal,” ungkap Rendy dengan sumringah.
Baca Juga:​Intan Safarina Sabet Gelar 'Terviral 2025' untuk Indramayu, Strategi Promosi Digital Dekranasda Jadi SorotanSiaga MBG, Diskopdagin Indramayu Kirim Tim Khusus Jamin Pasokan Pangan dari Hulu
​Pengalaman Rendy menyoroti betapa mahalnya biaya tidak langsung dari kesenjangan geografis, sebuah poin kritis yang menjadi sorotan utama kunjungan ini.
