CIREBONINSIDER.COM – Buntut penayangan program Xpose Uncensored Trans7 masih berkepanjangan. Kali ini, Pengurus Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP Pagar Nusa NU) secara resmi melayangkan ultimatum keras kepada stasiun televisi Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corp.
Tayangan program ‘XPOSE UNCENSORED’ Trans7 dinilai telah menghina, melecehkan, dan merendahkan martabat kiai serta pesantren.
​Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen, menegaskan bahwa tayangan tersebut bukan sekadar kekeliruan teknis, melainkan “kelalaian moral dan bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.”
Baca Juga:KPID Jakarta Audit Izin Siaran Trans7 secara MenyeluruhKasus Tayangan Trans7: KPID Jakarta Desak Televisi Jadi 'Penjaga Nilai' Budaya, Bukan Pemburu Viral
​“Pesantren bukan tempat hiburan. Kiai bukan bahan olok-olok. Mereka adalah penjaga akidah, benteng kebudayaan, dan pilar keutuhan republik,” tegas Gus Nabil, sapaan akrabnya di Jakarta pada Sabtu (18/10).
​Menurutnya, tindakan Trans7 melalui tayangan tersebut telah melukai perasaan jutaan umat Islam, khususnya para santri, serta mencederai kehormatan pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua dan pengkaderan moral bangsa.
​Dua Tuntutan Wajib Dipenuhi Trans7
​Sebagai respons atas dugaan pelecehan tersebut, Pagar Nusa mengajukan dua tuntutan pokok yang harus dipenuhi oleh pihak Trans7/Trans Corp:
1. ​Permintaan Maaf Terbuka: Trans7 wajib menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan tulus kepada umat Islam, para kiai, santri, dan seluruh keluarga besar pesantren.
2. ​Langkah Konkret Pemulihan Marwah: Trans7/Trans Corp harus mengambil langkah konkret, transparan, dan bertanggung jawab untuk memulihkan marwah kiai dan pesantren yang telah tercoreng akibat tayangan XPOSE UNCENSORED.
​Ancaman Pagar Nusa: Aksi Kolektif yang Lebih Besar
​Gus Nabil juga memberikan sinyal kuat bahwa Pagar Nusa tidak akan berhenti sampai tuntutan tersebut dipenuhi. Ia bahkan mengancam akan mengerahkan seluruh kekuatan kolektif organisasi untuk aksi yang jauh lebih masif jika pihak Trans7 tidak merespons tuntutan ini secara serius.
​“Selama tuntutan ini belum terpenuhi, Pagar Nusa akan terus melakukan aksi serupa dengan kekuatan yang lebih besar. Ini adalah wujud kesetiaan kami dalam menjaga kehormatan kiai dan marwah pesantren di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga:​'Rating War' Picu Konten Perpecahan? DPR Panggil Komdigi, KPI, dan Trans7 Buntut Polemik Tayangan PesantrenLBH GP Ansor Desak KPI Tindak Pidana Program Xpose Uncensored Trans7 dan Hentikan Siaran Permanen
​Ia menambahkan, Pagar Nusa siap mengerahkan seluruh kekuatan moral dan kulturalnya untuk memastikan penghormatan terhadap ulama dan pesantren ditegakkan di ruang publik, dengan tegas menyatakan, “Bela Kiai adalah Bela Negeri. Pokoknya, Bela Kiai Sampai Mati!”
