Menurut Bupati, ukuran pembangunan tidak semata diukur dari infrastruktur fisik. Melainkan dari tingkat kebahagiaan dan ketenangan batin masyarakat.
“Indikator kesejahteraan itu bukan hanya infrastruktur, tapi bagaimana rakyat merasa cukup, tenang, dan bahagia. Pembangunan sosial sejatinya membangun manusia agar berdaya dan berbahagia,” sebutnya, menekankan pentingnya peran TKSK dalam pembangunan manusia.
Bupati juga berpesan agar para tenaga sosial tidak pernah patah semangat meski bekerja dengan sarana terbatas.
Baca Juga:Bukan Sekadar Ganti Pimpinan, Wabup Kuningan Minta MES Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi UmatStrategi Kuningan Genjot Produksi Ikan Budidaya Hingga 18 Ribu Ton, Tapi Terjegal Biaya Pakan Impor
“Jangan pernah merasa kecil hanya karena fasilitas kurang. Justru dari keterbatasan itulah muncul ketulusan dan cinta pada profesi. Bekerjalah dengan hati dan nurani, sebab sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” tutupnya.
Acara Hari Lahir TKSK ke-16 ini diakhiri dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Kegiatan amal ini menjadi simbol nyata bahwa semangat pengabdian sosial dan gotong royong terus menyala di Kabupaten Kuningan.(*)
