​Pemkab Indramayu juga menunjukkan dukungan aktifnya. Saat ini, tercatat ada sekitar 750 unit penggilingan padi di Indramayu.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, pemerintah daerah telah menyalurkan 7 unit RMU dan drayer (pengering) di wilayah Kecamatan Kroya kepada kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
​”Dengan adanya RMU seperti Lanusa ini, kita berharap petani tidak lagi bergantung pada tengkulak, kelompok tani bisa mengolah gabah menjadi beras secara mandiri, dan kesejahteraan petani serta buruh tani dapat meningkat,” terang Bupati Lucky Hakim menyoroti aspek sosial-ekonomi yang menjadi fokus utama.
Baca Juga:Mentan Amran Bergerak Cepat, Jawab Tuntutan Petani Indramayu dengan Solusi KonkretKolaborasi Pemkab Indramayu dan Pejabat PKN Polri Hasilkan Inovasi untuk Petani
​Pengiriman Perdana Tembus Pasar Ibu Kota
​Sebagai bukti kesiapan operasional, pada kesempatan peluncuran tersebut juga dilakukan pelepasan simbolis pengiriman perdana beras dari RMU Lanusa.
Beras kualitas premium hasil olahan petani Indramayu ini dikirim sebanyak 9,6 ton untuk memenuhi permintaan pasar di wilayah Jabodetabek, menandai langkah awal penetrasi pasar yang lebih luas dan menguntungkan bagi petani.
​Kehadiran RMU Lanusa di Indramayu menjadi momentum penting bagi perwujudan cita-cita reforma agraria yang tidak hanya fokus pada redistribusi lahan. Tetapi juga penataan akses dan pemberdayaan ekonomi rakyat secara konkret.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dengan organisasi rakyat seperti KPA diharapkan dapat direplikasi di sentra-sentra produksi pangan lain di Indonesia.(*)
