Menurut Esti, meskipun tidak menolak kebijakan naturalisasi secara mutlak, langkah tersebut harus diimbangi dengan investasi masif dalam pendidikan dan pengembangan olahraga.
“Naturalisasi kalau memang masih dibutuhkan, silakan. Tetapi negara harus juga menyiapkan pemain yang sejak kecil dididik melalui sekolah-sekolah olahraga dan sekolah sepak bola yang difasilitasi negara,” pungkasnya, memberikan sorotan kritis pada urgensi pembangunan infrastruktur pendidikan sepak bola oleh pemerintah.(*)
