Bukan Sekadar Ganti Pimpinan, Wabup Kuningan Minta MES Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Umat

Musda-MES-Kuningan
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Kuningan menggelar Musda perdananya pada Kamis, 16 Oktober 2025, di Ballroom Cordela Hotel. Foto: Pemkab Kuningan

​CIREBONINSIDER.COM– Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Daerah Kabupaten Kuningan mencatatkan tonggak penting dengan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) perdananya pada Kamis, 16 Oktober 2025, bertempat di Ballroom Cordela Hotel.

Musda MES ini diagendakan untuk menetapkan pimpinan dan kepengurusan baru periode 2025-2030.

​Acara bersejarah ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kuningan. Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn, hadir dan memberikan tantangan keras agar momentum ini tidak disikapi hanya sebagai seremonial pergantian kepemimpinan.

Baca Juga:Strategi Kuningan Genjot Produksi Ikan Budidaya Hingga 18 Ribu Ton, Tapi Terjegal Biaya Pakan ImporPanen Ubi Jalar Kuningan Tembus 60 Ton Per Hektare, BAKTI TASKIN Amankan Harga Lewat Eksportir

​Tantangan WABUP: Konsolidasi Gagasan untuk Ekonomi Umat

​Wakil Bupati Kuningan yang akrab disapa Amih Tuti ini menegaskan bahwa Musda harus dimaknai sebagai ajang konsolidasi gagasan yang bertujuan melanjutkan perjuangan besar dalam membangun ekonomi umat.

​Ia secara eksplisit meminta MES Kuningan untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan sistem ekonomi berbasis syariah yang menjanjikan kesejahteraan merata. Amih Tuti menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki dimensi nilai yang lebih luas.

​”Ekonomi syariah bukan hanya tentang transaksi bebas riba, tetapi juga tentang nilai keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan yang merata,” tegasnya.

Wabup Amin Tuti menjelaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut sangat selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Kuningan yang ingin mewujudkan masyarakat yang religius berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.

​Kolaborasi Kunci Wujudkan Lokomotif Kebangkitan Daerah

​Untuk mewujudkan ekonomi syariah sebagai penggerak utama, Amih Tuti mendesak pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia meminta semua pemangku kepentingan bersatu.

​“Saya percaya, dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, ulama, akademisi, pelaku usaha, dan organisasi seperti MES, maka ekonomi syariah dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi daerah yang membawa keberkahan bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

​MES Janjikan Literasi dan Inklusivitas: Rahmatan Lil Alamin

​Sebelumnya, Ketua Umum MES Kuningan demisioner, Ade Kurniawan, menyampaikan komitmennya. Ia berjanji bahwa MES ke depan akan fokus bertransformasi menjadi lembaga literasi keuangan syariah yang aktif mendukung program pemerintah daerah.

Baca Juga:Keuangan Syariah Lebih Resilient terhadap Gejolak Ekonomi Ketimbang Konvensional, BI Ungkap Fakta IniKUR Syariah 2025, Alternatif Tepat bagi UMKM yang Mau Bebas Riba

​Ade Kurniawan meyakinkan bahwa MES akan menjadi rumah yang inklusif tanpa membeda-bedakan golongan. Ia ingin memastikan bahwa konsep ekonomi syariah dapat diterima secara luas layaknya Islam sebagai rahmatan lil alamin.

0 Komentar