Kluivert sempat mengatakan ia datang pada momentum yang kurang tepat, di saat timnas berada dalam fase krusial menuju Piala Dunia dan ia tidak punya cukup pengalaman manajerial menghadapi situasi kritis.
Meski demikian, Kusnaeni menegaskan bahwa pemberhentian Kluivert sama sekali tidak mengagetkan.
Langkah pemecatan ini, menurutnya, harus menjadi pelajaran mahal bagi PSSI.
”Pemecatan ini sekaligus menjadi pelajaran mahal bagi PSSI agar lebih bijak, semakin hati-hati, dan mau mendengar masukan publik (bukan hanya segelintir orang) dalam membuat keputusan yang sangat penting,” tutup Kusnaeni, menekankan perlunya evaluasi mendalam dalam pemilihan pelatih Timnas Indonesia di masa mendatang. (*)
