Strategi Kuningan Genjot Produksi Ikan Budidaya Hingga 18 Ribu Ton, Tapi Terjegal Biaya Pakan Impor

Ikan budidaya
Ilustrasi. Foto: Istimewa.

KUNINGAN, CIREBONINSIDER.COM– Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, gencar menerapkan strategi pengembangan sektor perikanan budidaya sebagai tumpuan utama produksi pangan daerah.

Strategi ini terbukti sukses menggenjot capaian hingga lebih dari 18 ribu ton ikan pada semester I 2025.

Namun, ambisi Kuningan untuk memenuhi konsumsi lokal dan meningkatkan produksi ini terancam terhambat oleh kendala klasik: tingginya biaya pakan yang masih bergantung pada impor dan tantangan perubahan iklim ekstrem.

Baca Juga:Panen Ubi Jalar Kuningan Tembus 60 Ton Per Hektare, BAKTI TASKIN Amankan Harga Lewat EksportirBupati Kuningan Setop Sementara Distribusi MBG akibat Ratusan Siswa Keracunan di Luragung

Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Kuningan, Deni Rianto, menegaskan bahwa potensi perikanan Kuningan sangat besar.

Namun, sektor budidaya menjadi penyumbang terbesar dan tumpuan utama peningkatan produksi.

“Kabupaten Kuningan punya potensi untuk sektor perikanan. Beberapa wilayah di Kuningan sudah banyak pembudidayanya,” kata Deni, Kamis(9/10/2025)

Data Diskanak menunjukkan dominasi sektor ini sangat jelas. Pada tahun 2024, total produksi ikan mencapai 28 ribu ton, di mana 27 ribu ton berasal dari budidaya.

Sisanya, perikanan tangkap menyumbang 440,8 ton, dan hasil pengolahan 922,9 ton.

Dominasi ini berlanjut di paruh pertama 2025, dengan total produksi melebihi 18 ribu ton:

– Hasil Budidaya: 17 ribu ton

– Hasil Tangkapan: 222,16 ton

– Hasil Pengolahan: 454 ton

“Angka tersebut menunjukkan produksi yang bagus meskipun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,” imbuh Deni.

Pakan Impor, Biang Keladi 70 Persen Biaya Produksi

Tantangan terbesar yang diakui Deni adalah persoalan ketersediaan pakan dengan harga terjangkau.

Baca Juga:Bupati Dian Janjikan Fasilitasi Permodalan Warmindo Yogyakarta: Ikon Urang Kuningan di PerantauanDinsos Kuningan Temukan KKS PKH Dipakai Judi Online, Pelaku Lingkaran Keluarga Dekat

Ia menyebut pakan menyerap sekitar 70 persen dari total biaya produksi perikanan, sementara bahan baku pakan sebagian besar masih bergantung pada impor.

Sebagai langkah antisipasi, Diskanak Kuningan mulai mendorong para pembudidaya untuk berinovasi menggunakan pakan alternatif berbahan sisa organik rumah tangga guna menekan beban biaya operasional.

Lokasi Sentra dan Ancaman Perubahan Iklim

Kegiatan budidaya utama terbagi di dua lokasi strategis: Keramba Jaring Apung yang dipusatkan di Waduk Darma, dan Kolam Air Deras yang banyak dijumpai di wilayah utara Kuningan.

Selain pakan, stabilitas produksi ikan Kuningan juga terancam oleh perubahan iklim.

Fluktuasi suhu dan curah hujan ekstrem dapat menurunkan kualitas air secara drastis, yang berpotensi menyebabkan kematian ikan mendadak.

0 Komentar