Panen Ubi Jalar Kuningan Tembus 60 Ton Per Hektare, BAKTI TASKIN Amankan Harga Lewat Eksportir

Panen
Panen perdana Demplot Budidaya Ubi Jalar di area persawahan Dusun Pahing, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Selasa (7/10/2025). Foto: Pemkab Kuningan.

Ia juga menggarisbawahi varietas yang dipanen, Ubi Jalar Ase Bandung, sebagai jenis unggulan dengan prospek pasar yang menjanjikan.

Bunda Ela Ditetapkan sebagai Bunda Ketapang

Di sisi lain, Ketua BAKTI TASKIN Kabupaten Kuningan Hj Ela Helayati SSos yang akrab disapa Bunda Ela, menegaskan komitmen organisasi untuk mendukung program ketahanan pangan daerah.

Ubi jalar dipilih sebagai komoditas unggulan karena potensi pasar, nilai gizi, dan posisinya sebagai alternatif pangan lokal.

Baca Juga:Bupati Kuningan Setop Sementara Distribusi MBG akibat Ratusan Siswa Keracunan di LuragungKuningan Kirim 96 Kontingen, Targetkan Prestasi di Porsenitas dan Pornas KORPRI 2025

“Kegiatan demplot ini kami harap dapat memberikan contoh dan inspirasi kepada masyarakat petani untuk mengembangkan pola budidaya yang produktif, efisien, dan berkelanjutan,” kata Bunda Ela.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan komitmennya, DPP BAKTI TASKIN RI secara resmi menetapkan Hj Ela Helayati SSos sebagai Bunda Ketapang (Bunda Ketahanan Pangan).

Panen perdana yang dihadiri oleh perwakilan Diskatan, Camat Cilimus, Kepala Desa Bojong, UPTD Pertanian, hingga para petani ini menjadi momentum penting bagi Kuningan dalam memperkuat sektor pertanian.

Sinergi antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan petani diharapkan mampu menjadikan ubi jalar sebagai komoditas unggulan yang tak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tapi juga kesejahteraan masyarakat pedesaan. (*)

0 Komentar